CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.729   -36,00   -0,21%
  • IDX 8.407   44,65   0,53%
  • KOMPAS100 1.165   5,83   0,50%
  • LQ45 849   5,46   0,65%
  • ISSI 293   1,52   0,52%
  • IDX30 443   2,43   0,55%
  • IDXHIDIV20 514   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,83   0,64%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 142   1,06   0,76%

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Begini Penjelasan Bank Indonesia


Rabu, 19 November 2025 / 15:39 WIB
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Begini Penjelasan Bank Indonesia
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) menyebut nilai tukar rupiah tetap terkendali di tengah besarnya tekanan akibat ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyebut nilai tukar rupiah tetap terkendali di tengah besarnya tekanan akibat ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

Gubernur BI Perry Warjiyo mencatat, nilai tukar rupiah pada 18 November 2025 tercatat sebesar Rp 16.735 per dolar AS, atau melemah 0,69% (ptp) dibandingkan dengan level pada akhir Oktober 2025.

“Pelemahan ini sejalan dengan pergerakan mata uang regional dan mitra dagang Indonesia,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (19/11/2025).

Baca Juga: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga 4,75% Pada November 2025

Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah besarnya tekanan dari ketidakpastian global, Perry menyebut, pihaknya telah menempuh langkah stabilisasi melalui intervensi baik transaksi Non-Deliverable Forward (NDF) di pasar luar negeri maupun transaksi spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) di pasar domestik, serta pembelian SBN di pasar sekunder.

Selain itu Perry menyebut, peningkatan konversi valas ke rupiah oleh eksportir seiring penerapan penguatan kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) serta tambahan pasokan valas dari korporasi juga mendukung tetap terkendalinya nilai tukar rupiah.

Ke depan, BI berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah termasuk melalui intervensi terukur di pasar spot, off-shore NDF dan domestik NDF, serta pembelian SBN di pasar sekunder sehingga dapat mendukung pencapaian sasaran inflasi.

“Nilai tukar rupiah diperkirakan akan stabil didukung oleh imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan tetap baiknya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Perry.

Baca Juga: Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Perlu Terus Ditingkatkan

Selanjutnya: Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Perlu Terus Ditingkatkan

Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini Lanjut Naik Saat Pasar Saham Global Melemah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×