CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

NFA: Bantuan Pangan Beras Efektif Bantu Pengendalian Inflasi Beras di Daerah


Rabu, 27 Desember 2023 / 16:55 WIB
NFA: Bantuan Pangan Beras Efektif Bantu Pengendalian Inflasi Beras di Daerah
ILUSTRASI. Sejumlah pekerja mengangkut beras untuk program bantuan pangan nasional di gudang Bulog Kota Serang, Banten, Senin (11/12/2023). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/YU


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menyatakan, bantuan pangan beras yang disalurkan pemerintah disebut mampu membantu mengendalikan inflasi beras di daerah. 

Deputi bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (NFA) Nyoto Suwignyo mengatakan, inflasi beras pada Maret sebesar 0,7% turun menjadi 0,2%, seiring dengan adanya pemberian bantuan pangan beras.

Kemudian inflasi beras bulan November sebesar 5,61% turun menjadi 0,4% seiring dengan penyaluran bantuan beras tahap kedua. 

"Dalam rangka pengendalian inflasi beras penyaluran bantuan pangan beras ini akan dilanjutkan di bulan Desember 2023 dan juga Januari sampai Juni 2024. Mudah-mudahan dengan demikian ketersediaan beras baik pasokan dan harga beras masih dapat terkendali saat Pemilu capres-cawapres maupun hari raya idul fitri," kata Nyoto saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Rabu (27/12). 

Baca Juga: El Nino dan Hujan yang Belum Rata Ganggu Produksi Cabai dan Bawang Merah

Nyoto mengatakan, bantuan pangan beras tahap 2 sudah tersalurkan 97,92% dari total keluarga penerima manfaat (KPM) 21,3 juta. Sedangkan bantuan penanganan stunting berupa daging ayam dan telur ayam sudah mencapai 100% kepada keluarga rawan stunting sebesar 1,4 juta KRS.  

Berdasarkan pantauan harga per 26 Desember 2023 terdapat beberapa komoditi yang menunjukkan harga di atas harga acuan. Di mana pada tingkat konsumen Nyoto mengatakan ada enam komoditi pangan yang harga rata-ratanya 10% di atas harga acuan pemerintah atau harga eceran tertinggi (HAP/HET). 

Komoditas tersebut ialah, jagung di tingkat peternak Rp 7.498/kg atau 49,96% di atas HAP, cabai rawit merah Rp 84.363/kg atau 48,01% di atas HAP. Kemudian beras medium zona III Rp 15.237/kg atau 29,12% di atas HET, beras premium zona III Rp 17.317/kg atau 17,601% di atas HET. 

Selanjutnya beras medium zona II Rp 13.625/kg atau 18,48% di atas HAP, beras medium zona I Rp 12.764/kg atau 17,10% di atas HET, dan kedelai biji kering Rp 13.517/kg atau 12,64% di atas HAP.

Baca Juga: AMRO Perkirakan Konsumsi Domestik RI Masih Kuat di Tengah Tantangan Global

Kemudian komoditi pangan yang mengalami kenaikan harga dibawah 10% dari HAP atau HET ialah cabai merah keriting Rp 59.828/kg atau 8,78% dari HAP, telur ayam Rp 28.405/kg atau 5,20%, gula pasir Rp 17.341/kg atau 8,83% dari HAP, minyak goreng curah Rp 14.769/liter atau 5,49% dari HET.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×