kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

AMRO Perkirakan Konsumsi Domestik RI Masih Kuat di Tengah Tantangan Global


Rabu, 27 Desember 2023 / 11:32 WIB
AMRO Perkirakan Konsumsi Domestik RI Masih Kuat di Tengah Tantangan Global
ILUSTRASI. Pembeli memilah kebutuhan rumah tangga di salah satu pusat perbelanjaan, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (13/11/2023). ANTARA FOTO/Henry Purba/agr/Spt.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kantor Riset Ekonomi Makro Kawasan ASEAN+3 (AMRO) melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menunjukkan kinerja yang cukup baik, didorong oleh ketahanan konsumsi domestik dan penguatan investasi.

Oleh karena itu, pemerintah didorong untuk menjaga sinergi kebijakan untuk memastikan stabilitas makro ekonomi dan keuangan, serta mempertahankan momentum pemulihan di tengah tantangan global.

Lead Economicst AMRO, Sumio Ishikawa memperkirakan, perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 5,0% pada tahun 2023 dan menguat menjadi 5,2% pada tahun depan. Hal ini ditopang oleh permintaan domestik yang memuat didukung oleh kepercayaan konsumen yang kuat dan peningkatan belanja terkait pemilihan umum (pemilu).

Selain itu, pembangunan proyek-proyek strategis nasional yang sedang berlangsung, termasuk ibu kota IKN Nusantara dan pemulihan permintaan eksternal secara bertahap juga diperkirakan akan mendukung pertumbuhan.

Baca Juga: Indonesia Bakal Impor Beras Lagi di 2024, Ini Peringatan Pengamat

"Sinergi kebijakan yang kuat antar otoritas harus dipertahankan untuk menjaga stabilitas dan mendukung kegiatan perekonomian," ujar Ishikawa dalam keterangan resminya, Rabu (27/12).

Di sisi lain, inflasi diperkirakan akan tetap terkendali pada target 3,0±1% pada tahun 2023 dan 2,5±1% pada tahun 2024 berkat konsistensi bauran kebijakan Bank Indonesia (BI).

Misalnya saja melalui sinergi kebijakan yang erat antara BI dan pemerintah untuk mengendalikan inflasi dengan memastikan pasokan yang cukup dan distribusi barang-barang yang diperlukan serta subsidi energi yang berkelanjutan.

"Surplus perdagangan yang cukup besar, peningkatan pariwisata dan aliran masuk investasi asing (FDI) yang berkelanjutan telah mendukung posisi eksternal di tengah gejolak aliran modal yang baru-baru ini terjadi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×