kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar di Maret 2024


Senin, 22 April 2024 / 11:59 WIB
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar di Maret 2024
ILUSTRASI. Surplus neraca perdagangan Indonesia naik menjadi US$ 4,47 miliar di Maret 2024


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus pada Maret 2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2024 mencapai  US$ 4,47 miliar. Naik sekitar US$ 3,6 miliar dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 0,87 miliar.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar  menyampaikan, surplus neraca perdagangan pada Maret 2024 ini juga lebih tinggi dari periode sama tahun lalu yang nilainya mencapai.

“Surplus ini sudah berlangsung selama 47 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Senin (22/4).

Baca Juga: Hati-hati, Neraca Perdagangan Berpotensi Tergerus Imbas Ketegangan Iran-Israel

Adapun surplus neraca perdagangan ini paling banyak ditopang oleh komoditas non minyak dan gas (migas) sebesar US$ 6,51 miliar, dan juga disokong oleh beberapa komoditas penyumbang lainnya dari bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan (HS 15), serta besi dan baja (HS 72).

Surplus neraca non migas ini juga lebih besar jika dibandingkan bulan lalu yang nilainya mencapai US$ 2,63 miliar dan bulan Maret pada tahun 2023.

Sementara itu, neraca perdagangan yang berasal dari komoditas minyak dan gas (migas) tercatat mengalami defisit sebesar US$ 2,04 miliar.

“Defisit ini disumbang dari hasil minyak maupun minyak mentah,” kata Amalia.

Lebih lanjut neraca perdagangan Indonesia pada Maret ini juga didorong oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor.

Pada Maret 2024, nilai ekspor Indonesia tercatat US$ 22,43 miliar atau naik 16,40% dari bulan sebelumnya. Sedangkan nilai impor Indonesia tercatat sebesar US$ 17,96 miliar atau turun 2,60% dari bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×