Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Desember 2015 terjadi defisit neraca dagang sebesar US$ 235,8 juta. Total neraca perdagangan Januari-Desember 2015 tercatat surplus sebesar US$ 7,51 miliar.
Kepala BPS Suryamin mengatakan neraca migas pada bulan Desember tercatat defisit US$ 498,5 juta. Sementara untuk neraca non-migas masih mencatat surplus sebesar US$ 262,7 juta.
"Neraca perdagangan tahun 2015 secara akumulasi paling tinggi setelah tahun 2011," ujar Suryamin dalam konferensi persnya di Jakarta, Jumat (15/1).
Ia menjelaskan, ekspor pada bulan Desember 2015 tercatat US$ 11,89 miliar atau naik 6,98% dibanding November 2015. Ekspor migas tercatat mengalami menurunan sebesar 13,20%. Sementara non migas naik sebesar 10,12%.
Apabila dibanding Desember tahun 2014, nilai ekspor US$ 14,62 miliar turun 17,66%. Secara total sepanjang tahun 2015 tercatat kinerja ekspor Indonesia sebesar US$ 150,25 miliar.
Sementara itu, untuk impor terjadi kenaikan 5,23% menjadi US$ 12,12 miliar bila dibanding November 2015. Impor migas maupun nonmigas, sama-sama mengalami peningkatan masing-masing sebesar 9,61% dan 4,5%.
Apabila dibanding Desember tahun 2014, nilai impor US$ 12,12 miliar turun 16,02%. Secara total sepanjang tahun 2015 tercatat kinerja impor Indonesia sebesar US$ 142,74 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News