Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III-2020 kembali mencatat surplus. Bank Indonesia (BI) mencatat, surplus NPI pada kuartal III-2020 sebesar US$ 2,1 miliar, turun dari surplus pada kuartal II-2020 yang sebesar US$ 9,2 miliar.
"Surplus NPI yang berlanjut tersebut didukung oleh surplus transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial," ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, Jumat (20/11).
Bila dirinci, neraca transaksi berjalan pada kuartal III-2020 mencetak surplus sebesar US$ 1,0 miliar atau setara 0,4% dari PDB. Biasanya, neraca transaksi berjalan mencetak defisit.
Surplus transaksi berjalan ditopang oleh surplus neraca barang, seiring dengan perbaikan kinerja ekspor di tengah masih tertahannya kegiatan impor yang sejalan dengan permintaan domestik yang masih belum kuat.
Baca Juga: Ilusi Neraca Transaksi Berjalan
Sementara itu, defisit neraca jasa meningkat dipengaruhi oleh peningkatan defisit jasa perjalanan karena kunjungan wisatawan mancanegara yang masih rendah dan peningkatan defisit jasa lainnya, seperti jasa telekomunikasi, komputer, dan informasi, serta peningkatan impor jasa untuk kebutuhan penunjang aktivitas daring masyarakat.
Sedangkan, defisit neraca pendapatan primer meningkat, terutama didorong oleh pembayaran imbal hasil atas investasi langsung yang meningkat.
Kemudian, transaksi modal dan finansial pada kuartal III-2020 juga mencatat surplus sebesar US$ 1,0 miliar atau 0,4% terhadap PDB. Sebelumnya, pada kuartal II-2020 neraca ini mengalami surplus sebesar US$ 10,6 miliar atau 4,3% terhadap PDB.
Surplus tersebut ditopang oleh aliran masuk investasi langsung dan netto investasi lainnya, di tengah penyesuaian investasi portofolio seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.
Transaksi investasi lainnya mengalai surplus didorong oleh penarikan pinjaman pemerintah dalam rangka mendukung pembiayaan penanganan pandemi ini dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) serta penarikan simpanan sektor swasta di luar negeri, sejalan dengan kebutuhan pembayaran pinjaman luar negeri.
Sementara itu, investasi portofolio mencatat net outflow sebesar US$ 1,9 miliar, setelah mencatat net inflow sebesar US$ 9,8 miliar pada kuartal sebelumnya.
Seiring dengan perkembangan surplus NPI tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September 2020 meningkat menjadi sebesar US$ 135,2 miliar.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,1 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standard kecukupan internasional.
Selanjutnya: Cadangan devisa bulan Oktober terpangkas lagi, simak kata ekonom Bank BCA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News