Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca dagang Indonesia pada Februari 2020 mengalami surplus. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus pada bulan lalu sebesar US$ 2,34 miliar.
"Ini disebabkan oleh impor yang turun cukup signifikan dan ekspor yang mengalami peningkatan," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti pada Senin (16/3) di Jakarta.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Neraca dagang Februari surplus US$ 2,34 miliar
Terperinci, BPS mencatat nilai ekspor pada bulan Februari 2020 mencapai US$ 13,94 miliar atau naik 2,24% mom dan secara tahunan ini juga mengalami peningkatan 11,0% yoy.
Sementara itu, nilai impor pada bulan lalu mencapai US$ 11,06 miliar atau turun 18,69% mom dan bila dibandingkan dengan Februari tahun lalu, nilai impor juga tercatat turun 5,11% yoy.
Bila secara kumulatif dari Januari 2020 - Februari 2020, neraca dagang Indonesia juga tercatat mengalami surplus US$ 1,70 miliar. Ini disebabkan oleh neraca minyak dan gas (migas) yang defisit US$ 2,10 miliar sedangkan untuk non migas surplus US$ 2,8 miliar.
Sementara bila dilihat berdasarkan negara, Indonesia masih mencatat surplus perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) sebesar US 2,1 miliar, India surplus US$ 1,38 miliar, serta Belanda masih surplus US$ 402 juta.
Baca Juga: Proyeksi sejumlah ekonom terhadap neraca dagang Februari setelah ada wabah corona
Lebih lanjut, Indonesia mencatat defisit perdagangan dengan beberapa negara, seperti China yang sebesar US$ 1,95 miliar, Thailand defisit US$ 577 juta, serta Australia yang defisit US$ 302 juta.
"Meski impor dari China turun cukup signifikan, rupanya kita masih mencatat defisit dengan negara tersebut," tandas Yunita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News