kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nazaruddin melihat Ganjar terima aliran uang e-KTP


Senin, 19 Februari 2018 / 16:57 WIB
Nazaruddin melihat Ganjar terima aliran uang e-KTP
ILUSTRASI. Ganjar Pranowo Jadi Saksi Andi Narogong


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Bendahara Partai Demokrat Nazaruddin mengaku melihat Ganjar Pranowo menerima aliran korupsi KTP elektronik (KTP-el).

Ganjar, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, menjabat sebagai Wakil Komisi II DPR saat kasus tersebut berlangsung.

"Waktu itu di ruangan Mustokoweni, ada Pak Ganjar, dan diserahkan ke Pak Ganjar. Saya melihat itu," jawab Nazaruddin saat memberikan keterangan kepada Majelis Hakim Tipikor atas Terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (19/2).

Nazaruddin yakin, sebab mulanya bancakan uang e-KTP, Ganjar menolak uang tersebut. Namun penolakannya lantaran, nominal yang terlalu kecil.

"Waktu itu, semua Wakil Ketua (Komisi) diberikan US$ 100.000. Dan Pak Ganjar tidak mau. Ia minta US$ 500.000," terang Nazaruddin.

Ganjar sebelumnya pernah membantah menerima uang aliran korupsi KTP-el.

Selain Ganjar, Nazaruddin juga mengaku melihat pemberian uang korupsi KTP-el kepada Mantan Ketua Komisi II DPR Choiruman Harahap senilai US$ 500.000, dan US$ 50.000 dilihatnya langsung di ruangan Mustokoweni.

Adapula Politisi Partai Demokrat Jafar Hafsah, yang disebut Nazaruddin menerima uang senilai US$ 100.000. Namun, Jafar telah memberikan uang tersebut kepada KPK karena diduga terkait korupsi KTP-el.

Sementara untuk terdakwa Setya Novanto, Nazaruddin mengaku tidak tahu apakah ada aliran uang korupsi KTP-el yang diterima Setya Novanto.

"Saya tidak tahu," katanya saat menjawab pertanyaan kuasa hukum Setya Novanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×