kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

NasDem Tetap Jadi Koalisi Meski Tak Ada Jatah Menteri


Minggu, 20 Oktober 2024 / 09:14 WIB
NasDem Tetap Jadi Koalisi Meski Tak Ada Jatah Menteri
ILUSTRASI. Partai Nasdem menegaskan tetap mendukung penuh pemerintahan Prabowo Subianto meski tidak mendapatkan jatah menteri dalam kabinet ke depan.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Partai Nasdem menegaskan tetap mendukung penuh pemerintahan Prabowo Subianto meski tidak mendapatkan jatah menteri dalam kabinet ke depan. 

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Saan Mustofa menegaskan Nasdem memberkan dukungan kepada Prabowo tanpa ada syarat tertentu. Pihaknya juga menjanjikan kesetiaan partainya untuk bergabung menjadi koalisi pemerintah mendatang. 

"Nasdem sepenuhnya akan mendukung semua kebijakan program dan keputusan-keputusan presiden Pak Prabowo," kata Saan dijumpai di Kompleks Parlemen, Minggu (20/10). 

Nasdem juga mengklaim pihaknya tidak mengirimkan kadernya untuk ditawarkan jadi calon menteri . Selain itu, juga Nasdem juga tidak mengajukan nama tokoh profesional dalam pemerintahan untuk jadi bagian kepemerintahan Prabowo. 

"Sampai hari ini Nasdem tetap mendukung pemerintahan Prabowo, tapi Nasdem tidak mengirim nama menteri," ujarnya. 

Baca Juga: Pesan Cak Imin Jelang Pelantikan Prabowo-Gibran: Jaga APBN dari Kebocoran

Diketahui, Prabowo Subianto akan mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden RI masa bakti 2024—2029 dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, kompleks parlemen, Jakarta.  

Sebelum pelantikan hari ini, Prabowo diketahui telah memanggil sebanyak 108 tokoh yang dikabarkan akan masuk dalam bursa calon menteri, wakil menteri dan kepala badan di kabinetnya mendatang. 

Menurut peneliti dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Galau D. Muhammad, mayoritas kandidat yang dipanggil berasal dari kalangan politisi, yaitu 55,6% atau 60 dari 108 kandidat. Diikuti oleh kalangan TNI/POLRI sebesar 8,3%, pengusaha 7,4%, tokoh agama 4,6%, dan selebriti 2,8%. 

"Sayangnya, hanya 5,6% yang berasal dari kalangan akademisi," kata Galau, Kamis (17/10). 

Di antara kandidat berlatar politisi, terdapat 45 orang yang terafiliasi dengan partai politik. Gerindra mendominasi dengan 26,7% atau 12 orang, disusul Golkar sebesar 24,4% atau 11 orang, serta Demokrat, PAN, dan PKB yang masing-masing mendapatkan jatah 8,9% atau 4 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×