Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan susunan kabinet pemerintahan keduanya pada Senin (21/10) pagi.
"Saya akan kenalkan menteri, yang telah kita pilih. Pagi akan dikenalkan, setelah itu akan dilantik," ujar Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10).
Jokowi mengatakan menyediakan sekitar 16 menteri yang berasal dari kalangan partai politik.
"Ya kurang lebih (menteri dari partai politik 16 orang). Saya belum ngitung. Kurang lebih," ucap Jokowi.
Namun Jokowi tidak memerinci pos kementerian mana yang bakal diisi kader partai politik.
Jokowi juga enggan menjawab apakah partai nonkoalisi juga mendapat jatah menteri di kabinetnya.
Siapa saja parpol yang berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin?
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunnews.com, akan ada enam parpol mendapatkan kursi menteri di kabinet kerja II Jokowi-Maruf Amin.
Enam partai itu adalah Partai Demokrasi Indonesai Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Gerindra.
"Formasi menteri dari Parpol, hingga diskusi antara parpol tadi pagi adalah, koalisi 5-3-3-3-1-1," sebut sumber Tribunnews.com dari partai NasDem, Minggu (20/10).
Ia menyebut PDIP mendapat lima kursi menteri, kemudian Golkar, Nasdem dan PKB memperoleh masing-masing 3 menteri.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Gerindra mendapat masing-masing satu kursi menteri.
"Itu formulasi yang terakhir, ndak tahu kalau berubah lagi," kata sumber ini.
Sumber lain Tribunnews.com di PDI Perjuangan juga mengatakan formasi menteri yang berasal dari partai politik adalah 6-3-3-3-1.
Perinciannya, PDIP mendapat 6 kursi menteri, kemudian Golkar, Nasdem dan PKB masing-masing mendapat 3 kursi menteri.
Sedangkan PPP mendapat 1 kursi. "Namun dengan bergabungnya Gerindra ke koalisi pemerintah, kemungkinan formasi susunan kabinet akan berubah menjadi seperti itu, 5-3-3-1-1," ujarnya.
"Jadi jatahnya PDIP jadi berkurang dari 6 menjadi 5," jelasnya.
Ia menambahkan, formasi kabinet dari parpol masih memungkinkan berubah.
"Masih tarik-tarikan terus. Masih mungkin berubah sampai pengumuman kabinet diberikan presiden," ucapnya.
Nama-nama calon menteri dari PDIP antara lain Yasonna Hamonangan Laoly, Tjahjo Kumolo, dan Pramono Anung.
Kemudian anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah, Juliari Peter Batubara, dan seorang lainnya yang belum disebut namanya.
Adapun calon menteri dari Nasdem adalah Gubernur Nusa Tenggara Timur Victor Laiskodat akan menduduki Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mantan Gubernur Sulsel Yasin Limpo akan menduduki Menteri Pertanian, dan Bupati Bojonegoro (Jawa Timur) dua periode (2008-2013 dan 2013-2018) Suyoto MSi.
Sama seperti Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pun akan mendapat 3 kursi.
Kendati mendapat kursi hanya tiga, beberapa nama politisi PKB telah disodorkan kepada Presiden Jokowi untuk dipilih menjadi pembantunya.
Nama-nama kader PKB tersebut adalah Hanif Dhakiri (Menteri Ketenagakerjaan petahana), Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia (petahana) Eko Putro Sandjojo (Menteri, Daniel Johan (Wasekjen PKB), Cucun Ahmad Syamsurijal (Ketua DPP PKB), Ida Fauziah (politisi PKB/mantan Cawagub Jateng), Wakil Sekretaris Dewan Majelis Syuro PKB Maman Imanulhaq, dan Dubes RI di Malaysia Rusdi Kirana.
Sama sepertu PKB, Golkar akan mendapat 3 kursi. Siapa saja mereka?
Ketua Umum Airlangga Hartarto, Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita digadang-gadang akan kembali menjabat di kabinet kerja II.
Satu kursi lain dikabarkan akan "diperebutkan" antara kader Golkar yang merupakan
Putra mantan presiden BJ Habibie, Ilham Habibie dan Zainudin Amali.
Sementara PPP akan memperoleh satu kursi menteri dan satu kursi wakil menteri.
Siap saja mereka? Dikabarkan nama-nama yang disodorkan Plt Ketua Umum PPP, Suharso Manoarfa, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani.