kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Munas tandingan ubah slogan Golkar


Minggu, 07 Desember 2014 / 17:30 WIB
Munas tandingan ubah slogan Golkar
ILUSTRASI. Warren Buffett memiliki satu aturan pribadi berharga yang dia tandai sebagai penyumbang terbesar dari kesuksesannya. REUTERS/Rick Wilking


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Musyawarah Nasional IX Partai Golkar yang diselenggarakan di Ancol, Jakarta, Minggu (7/12/2014), memutuskan mengubah slogan partai berlambang pohon beringin ini. Slogan Golkar yang sebelumnya "Suara Golkar, Suara Rakyat" diubah menjadi "Suara Rakyat, Suara Golkar".

"Tagline atau slogan 'Suara Golkar, Suara Rakyat,' di komisi tadi diubah menjadi 'Suara Rakyat, Suara Golkar'. Sudah diputuskan," ungkap Pimpinan Sidang Munas, Leo Nababan di Jakarta.   Dengan perubahan slogan itu, lanjut dia, Partai Golkar akan mendukung peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) nomor 1 tahun 2014 tentang pemilihan kepala daerah.

"Rakyat inginkan pilkada langsung. Maka munas Partai Golkar di Jakarta diputuskan tagline berubah," imbuh Leo. Dia menilai bahwa slogan Golkar yang lama hanya mencerminkan suara-suara elite, sedangkan Presidium Penyelamat Partai Golkar, ungkap Leo, ingin menjadikan partai itu lebih merakyat.

Munas di Ancol merupakan bentuk perlawanan sejumlah kader Golkar yang berseberangan dengan Aburizal Bakrie yang baru saja terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum dalam Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali. 

Acara Munas IX di Bali memutuskan pemecatan belasan kader Golkar, termasuk Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang, dan Yorrys Raweyai. Mereka dianggap melawan keputusan partai dengan membentuk presidium penyelamat Partai Golkar yang tidak diakui oleh kubu Aburizal. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×