kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mulai 5 Februari, GeNose mulai digunakan secara acak di moda transportasi bus


Minggu, 24 Januari 2021 / 20:54 WIB
Mulai 5 Februari, GeNose mulai digunakan secara acak di moda transportasi bus
ILUSTRASI. Mulai 5 Februari, GeNose alat untuk mendeteksi Covid-19, mulai digunakan secara acak di moda transportasi bus


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan alat deteksi Covid-19 “GeNose” akan mulai digunakan secara acak pada moda transportasi bus mulai 5 Februari 2021.

Budi mengatakan, alat pendeteksi Covid-19 yang diinisiasi tim peneliti dari UGM ini sudah mendapatkan persetujuan edar dari Kementerian Ksehatan dan Satgas Penanganan Covid-19.

“Untuk itu, pada moda kereta api akan diterapkan secara wajib (mandatory) pada 5 Februari 2021. Sedangkan angkutan bus tidak wajib, tapi akan dilakukan pengecekan secara random menggunakan GeNose mulai 5 Februari 2021, yang akan dimulai dari Pulau Jawa terlebih dahulu,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Minggu (24/1).

Baca Juga: Alat rapid test GeNose C19 buatan UGM bakal diproduksi 5.000 unit pada Februari

Dia sudah meminta Dirjen Perhubungan Darat untuk berkoordinasi dengan para Kadishub di seluruh Indonesia. Dia mengatakan, bila nanti seseorang dinyatakan positif saat dilakukan pengecekan secara acak (random), maka yang bersangkutan tidak dibolehkan untuk berangkat.

Budi juga meminta masyarakat yang akan bepergian menggunakan transportasi bus tidak memaksakan diri untuk berangkat jika merasa tidak enak badan atau sakit. Hal ini dikarenakan dilakukan pengecekan secara acak di terminal-terminal bus.

Dia menjelaskan, pengecekan Covid-19 dengan GeNose dilakukan pertama kali di moda transportasi kereta api dan bus karena harga tiket pada rute tertentu lebih murah daripada biaya pengecekan tes Covid-19 melalui rapid antigen atau PCR test.

“Karena kereta api ada jarak-jarak tertentu, katakan Jakarta-Bandung 100.000, kalau mesti antigen Rp 100.000 lagi itu kan mahal, apalagi tarif bus yang lebih murah lagi, ada yang cuma Rp 40.000 - Rp 50.000. Tapi dengan GeNose ini harganya hanya Rp 20.000 (sekali cek). Apalagi kalau nanti dengan skala besar bisa lebih murah menjadi Rp 15.000, jadi lebih terjangkau,” katanya.

Budi juga mengatakan Kemenhub sudah memesan 200 unit untuk 44 titik stasiun di seluruh Jawa dan Sumatera.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengataka, nantinya terminal pertama yang akan menggunakan GeNose adalah Terminal Pulo Gebang.

“Merujuk SE Satgas Penanganan Covid-19, kita masih sepakat untuk masyarakat yang berpergian dengan bus itu sifatnya hanya random sampling. Untuk di Jakarta yang pertama kali dilaksanakan adalah di terminal Pulogebang, dan secara bertahap kita sudah pesan 100 alat GeNose yang akan segera kita distribusikan ke daerah-daerah,” kata Budi Setiyadi.

Selanjutnya: Rapid test dengan GeNose C19 cuma sekitar Rp 15.000 - Rp 25.000 sekali test

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×