Reporter: Bidara Pink | Editor: Adinda Ade Mustami
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Morgan Stanley melihat Indonesia berisiko mengalami gelombang kedua alias second wave Covid-19.
Namun, potensi risiko tersebut, diyakini tak akan terlalu menekan perekonomian dalam negeri.
Dalam riset berjudul Asia Economic Mid-Year Outlook, perkiraan Morgan Stanley tersebut berdasarkan banyaknya negara yang kini telah melonggarkan kebijakan pembatasan aktivitasnya, termasuk Indonesia.
Terlebih, "Kasus harian Indonesia meningkat tinggi akhir-akhir ini. Bahkan, melampaui kasus tertinggi sebelumnya," terang Morgan Stanley.
Baca Juga: Ramalan Morgan Stanley: Ekonomi RI pulih ke level sebelum Covid-19 di kuartal IV 2020
Selain Indonesia, negara-negara lain yang disebut berpotensi timbul second wave akibat semakin tingginya kasus Covid-19 adalah India dan Filipina.
Meski ada resiko, Morgan Stanley yakin kalau second wave tidak akan terlalu menekan kondisi perekonomian.
Hal ini disebabkan oleh gelontoran kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dari sisi fiskal.
Baca Juga: Morgan Stanley: China tercepat pulihkan ekonomi dari corona, Indonesia urutan berapa?
Seperti yang diketahui, pemerintah Indonesia telah memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 melebar hingga 6,34% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Pelebaran defisit ini disebabkan oleh perkembangan penggunaan anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19.
SELANJUTNYA>>