kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Moody's: Kemenangan Jokowi dukung iklim investasi dan stabilitas ekonomi


Kamis, 18 April 2019 / 14:06 WIB
Moody's: Kemenangan Jokowi dukung iklim investasi dan stabilitas ekonomi


Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat internasional Moody's Investors Services menilai hasil pemilihan umum (pemilu) Presiden versi hitung cepat (quick count) sementara ini menjadi sinyal positif bagi perekonomian.

Seperti diketahui, pasangan Joko Widodo (Jokowi) -Ma'ruf Amin untuk sementara unggul atas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.

Vice President Sovereign Risk Group Moody’s Investors Service Anushka Shah menilai, bauran kebijakan Presiden Jokowi selama ini dianggap cukup suportif terhadap iklim investasi dan stabilitas pertumbuhan ekonomi.

"Hasil hitung cepat sejauh ini menunjukkan masa jabatan kedua bagi Presiden Joko Widodo. Perkembangan ini akan mengarah pada kesinambungan kebijakan, dengan fokus baru pada beberapa reformasi yang telah dilakukan di periode pertama," ujar Anushka dalam keterangan resmi yang dikutip, Kamis (18/4).

Anushka memandang, Jokowi pada periode kedua masa pemerintahannya bakal meneruskan kebijakan pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, serta meneruskan upaya meminimalisasi hambatan birokrasi.

Jika demikian, Moody's menilai iklim investasi dan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap stabil.

"Lingkungan pertumbuhan yang stabil pada gilirannya akan mendorong stabilitas pasar keuangan, yang sangat penting, mengingat tingginya porsi kepemilikan asing di pasar obligasi." lanjut Anushka.

Moody's sebelumnya memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kemungkinan tak mencapai 5% pada 2019-2020. Hal ini lantaran pemerintah diproyeksi akan memoderasi belanja, termasuk untuk pembangunan infrastruktur.

Namun, Moody's mengatakan proyeksi pertumbuhan tersebut masih tergolong kuat dibandingkan proyeksi terhadap negara-negara lain yang memiliki peringkat setara dengan Indonesia, yaitu Baa2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×