Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realiasi investasi di sepanjang 2020 mencapai Rp 826,3 triliun. Pencapaian tersebut lebih tinggi 1,1% dari target investasi yang ditetapkan sebesar Rp 817,2 triliun.
Secara rinci, realiasi investasi tersebut tesebar dalam dua sub investasi. Pertama, penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 413,5 triliun atau setara 50,1% dari total realiasi investasi. Kedua, penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct investement (FDI) senilai Rp 412,8 triliun, sama dengan 49,9% dari pencapaian penanaman modal tahun lalu.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, tahun ini investor domestik menjadi menopang investasi di saat hampir seluruh ekonomi negara-negara di dunia mengalami pelemahan akibat dampak pandemi virus corona.
Adapun secara tahunan realisasi investasi dari PMDN tumbuh 7% year on year (yoy) dari tahun 2019 yang membubukan Rp 386,5 triliun. Berdasarkan sektor usaha, PMDN didominasi oleh sektor transportasi, gudang, telekomunikasi sebanyak 19,5% dari total PMDN atau setara Rp 20,2 triliun.
Kemudian disusul oleh sektor konstruksi sejumlah Rp 19,3 triliun (18,6%), perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp 15,5 triliun (14,9%), listrik, gas, dan air Rp 9,3 triliun (9%), industri kimia dan farmasi Rp 8,7 triliun (8,4%), dan sektor lainnya Rp 30,6 triliun (29,6%).
Nilai investasi tersebut tersebar di beberapa lokasi, catatan BKPM sepuluh provinsi paling banyak mendapatkan PMDN antara lain Jawa timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Riau, Banten, Jawa Tengah, Kalimanta Timur, Sumatera Utama, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Riau.
“Ini pertama dalam sejarah, peran PMDN sangat berguna. PMDN menjadi banteng pertahanan investasi di era pandemi,” kata Kepaa BKPM dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Kuartal IV-2020, Senin (25/1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News