kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.475   20,00   0,12%
  • IDX 8.043   17,74   0,22%
  • KOMPAS100 1.123   -0,47   -0,04%
  • LQ45 814   -1,36   -0,17%
  • ISSI 277   1,01   0,37%
  • IDX30 424   -0,26   -0,06%
  • IDXHIDIV20 488   -1,74   -0,36%
  • IDX80 123   0,01   0,01%
  • IDXV30 133   -0,54   -0,41%
  • IDXQ30 136   -0,57   -0,42%

Moeldoko: Patroli grup WhatsApp bukan merupakan tidak represif


Selasa, 18 Juni 2019 / 17:46 WIB
Moeldoko: Patroli grup WhatsApp bukan merupakan tidak represif


Sumber: TribunNews.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Staf Presiden Moeldoko mendukung langkah Bareskrim Polri lakukan patroli grup WhatsApp. Pemerintah menurut Moeldoko telah bersepakat bahwa segala sesuatu yang berpotensi mengancam keutuhan negara harus ditindak.

"Ya memang harus begitu, kita kemarin waktu di posko antara Menkopolhukam, ada KSP, ada panglima TNI, Kapolri, Menkominfo, ada Jaksa Agung, ada Mendagri kita bersepakat dalam kondisi di mana ada high intention, yang pada akhirnya itu akan mengacaukan situasi, bahkan akan memunculkan situasi yang semakin runyam maka negara tidak boleh ragu ragu untuk mengambil keputusan," kata Moeldoko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (18/6).

Menurut mantan Panglima TNI itu patroli grup WhatsApp bukan merupakan tindakan represif pemerintah. Karena menurutnya hal tersebut berhubungan dengan keamanan negara yang mana pemerintah wajib melindungi rakyatnya.

"Tidak ada upaya represif dari negara, tidak. Negara memikirkan tentang keamanan nasional. Keamanan nasional harus diberikan karena itu tanggungjawab presiden. Tanggungjawab pemerintah untuk melindungi rakyatnya. Jadi, kalau nanti tidak dilindungi karena abai, mengutamakan privasi maka itu, nanti presiden salah loh," katanya.

Patroli grup WhatsApp menurut Moeldoko bukan masalah melanggar privasi atau tidak. Menurutnya Privasi bisa dilanggar apabila menyangkut keamanan negara.

"Hitungannya kan begini, kita memikirkan privasi atau keamanan negara. Kan begitu, itu saja ukurannya, kalau kita berfikir untuk keamanan negara, nyawa saja kita berikan apalagi sekedar privasi, kan begitu," katanya. (Taufik Ismail)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Istana Sebut Patroli Grup WhatsApp Tidak Represif dan Langgar Privasi"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×