kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Modifikasi cuaca diklaim berhasil menurunkan intensitas hujan di Jabodetabek


Rabu, 08 Januari 2020 / 10:08 WIB
Modifikasi cuaca diklaim berhasil menurunkan intensitas hujan di Jabodetabek
ILUSTRASI. Sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat memantau cuaca di kantor BPBD Jabar, Soekarno Hatta, Bandung, Jawa Barat, Senin (5/3).


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) secara signifikan berhasil menurunkan intensitas hujan lebat di wilayah Jabodetabek. Operasi TMC telah dilakukan sejak Senin (6/1) lalu.

Operasi serupa juga dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada hari Selasa (7/1) untuk menurunkan intensitas hujan. "Total bahan semai NaCl untuk penyemaian mencapai 6,4 ton," ujar Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo dalam siaran pers, Rabu (8/1).

Baca Juga: Apakah besok akan hujan? Mungkin iya di Bogor dan kota-kota ini

Penyemaian telah dilakukan BNPB dengan pesawat CN 295 dan Casa 212-200 milik TNI sebanyak empat sorti. Pada sorti pertama dengan menggunakan CN295, bahan semai NaCl sebanyak 2,4 ton disebarkan pada wilayah barat hingga barat daya Jabodetabek. 

Sorti berikutnya dengan Casa 212-200 dengan kapasitas semai 800 kg mendistribusikan bahan semai di perairan Selat Sunda. Sorti ketiga, bahan semai ditebar di barat laut Jabodetabek.

Baca Juga: Jumlah pengungsi akibat banjir Jakarta mencapai 31.232 orang per 1 Januari 2020

Sedangkan sorti terakhir dengan CN 295 bahan semai sejumlah 2,4 ton disemai pada wilayah barat hingga barat laut Jabodetabek. Agus bilang penyemaian akan terus dilakukan mengingat dampak yang dihasilkan signifikan.

Selain itu, sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga memprediksi hujan dengan intensitas tinggi terus terjadi. Diprediksi hujan dengan intensitas tinggi berlangsung hingga 12 Januari 2020 mendatang.

Baca Juga: Banjir di Jabodetabek belum akan jadi bencana nasional, kecuali pemda menyerah

"BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah," jelas Deputi Bidang Meteorologi R. Mulyono R. Prabowo dalam siaran pers, Minggu (5/1).

Pada periode 5 - 12 Januari 2020hujan lebat akan terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Kecuali wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak akan terjadi hujan lebat pada 9-12 Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×