Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Modern Sevel Indonesia (MSI) mengimbau kepada para kreditur yang memiliki tagihan di bawah Rp 100 juta untuk menerima proposal perdamaian.
Dalam imbauan perusahaan yang dibagikan dalam rapat kreditur, Senin (23/10) mengatakan, apabila para kreditur, khususnya dengan tagihan di bawah Rp 100 juta menolak proposal perdamaian maka, para kreditur tidak mendapatkan apa-apa.
Imbauan yang ditandatangani oleh Direktur PT MSI Johannes itu menilai, jika para kreditur tidak menyetujui proposal maka perusahaan akan jatuh pailit. "Kalau pailit asetnya akan dilelang dan memakan waktu yang sangat lama, dan barulah dibagikan kepada para kreditur," tulisnya.
Pembagiannya pun akan dibagikan secara proporsional dan dianggap aneh akan merugikan para kreditur. Adapun diketahui dalam proposal, PT MSI akan membayar tagihan kreditur di bawah Rp 100 juta akan mendapatkan pembayaran penuh 100% pada 31 Desember 2017.
Sementara tagihan di atas Rp 100 juta akan mendapat pembayaran pertama pada 31 Desember 2017. Tak ayal hal tersebut membuat para kreditur, terutama kreditur tanpa jaminan (konkuren) bereaksi.
Dianggap PT MSI terlalu memaksakan para kreditur untuk mau tidak mau menerima proposal perdamaian. Sekadar tahu saja, hingga berita ini ditulis rapat kreditur pembahasan proposal perdamaian belum juga dimulai lantaran menunggu hakim pengawas.
Padahal ruangan sudah dipenuhi oleh para kreditur dan juga telah dihadiri pihak PT MSI. Eks pemegang lisensi 7-Eleven di Indonesia PT Modern Sevel Indonesia (MSI) memiliki utang mencapai Rp 1,17 triliun kepada seluruh kreditur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
