kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mobil murah menjadikan masyarakat konsumtif


Minggu, 22 September 2013 / 12:01 WIB
Mobil murah menjadikan masyarakat konsumtif
Film horor Nini Thowok, salah satu film Indonesia terbaru di Netflix yang tayang bulan Mei tahun 2022 ini.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA - Pemerintah Pusat diharapkan tidak menghambat laju perekonomian yang tengah meningkat dengan memasarkan mobil di Indonesia. Khususnya tingkat perekonomian pada masyarakat pedesaan. Hadirnya kebijakan mobil murah ini, dikhawatirkan hanya akan membuat masyarakat menjadi konsumtif di tingkatan perekonomian regional.

"Saya mencoba menjaring aspirasi. Yang dibutuhkan itu desa-desa diberikan infrastruktur yang untuk meningkatkan perekonomian, seperti jalan. Kebutuhan itu real dilapangan dan sangat dibutuhkan. Hadirnya mobil murah menjadikan masyarakat konsumtif," kata Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan, Minggu (22/9).

Menurut Taufik, pada masyarakat pedesaan pengadaan jalan raya lebih dibutuhkan ketimbang dengan mobil murah. Selain itu, ujarnya, pemerintah seharusnya memprioritaskan terlebih dahulu ketahanan dan harga pangan untuk mudah dijangkau oleh masyarakat ketimbang memberikan masyarkat mobil murah yang sebenarnya tidak memiliki urgensi yang mendesak.

"Saya melihat pemerintah jangan dulu memprioritaskan soal mobil murah, tapi sembako murah dan utamanya untuk memperlancar laju ekonomi. Tapi ini kan memberikan persepsi peningkatan kebutuhan konsumtif saja. Perbaikan jalan lebih penting, sembako lebih penting," jelasnya.

Taufik mengatakan, dalam aspek peningkatan ekonomi, kebijakan mobil murah jangan sampai tumpang tindih dengan kebijakan lain lintas sektoral seperti pengentasan kemacetan dan kepadatan lalu lintas juga dalam rangka peningkatan perekonomian.

"Lihat saja bagaimana sekarang ruwetnya kendaraan broda dua, 200 ribu saja sudah bisa bawa motor kerumah, tingkat disiplin masih rendah dan banyak terjadi kecelakaan. Yang pasti ini akan memperpadat frekuensi kendaraan bermotor. Kebijakan dalam kaidah peningkatan sektor jangan ditimpa oleh sifat konsumtif yang dipupuk bangsa sendiri," tegasnya.(Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×