Reporter: Martina Prianti | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian menilai, lonjakan harga minyak dunia yang mencapai di atas US$ 80 per barel belum memberikan pengaruh negatif terhadap postur anggaran dan belanja negara.
"Tidak ada dampak karena kalau melihat asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP), kita lihat satu tahun. Asumsi APBN US$ 80 per barel, memang akhir-akhir ini naik US$ 80 hingga US$ 82 sekian tapi secara keseluruhan tidak akan melampaui karena bulan lalu kita lihat US$ 78 hingga US$ 80," ucap Hatta, Senin (8/11).
Asal tahu saja, Ditjen Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat, harga rata-rata minyak mentah Indonesia bulan Oktober 2010 berdasarkan perhitungan ICP mencapai US$ 82,26 per barel atau naik US$ 5,50 per barel dari bulan September yang hanya US$ 76,76 per barel.
Menurut Hatta, yang menjadi perhatian pemerintah bukan soal berapa harga minyak dunia melainkan tercapai tidaknya target lifting. "ICP saya yakin aman. Kalau soal lifting, kalau 10 ribu meleset sama dengan Rp 1 triliun karena itu kita kejar produksinya yang sempat berhenti supaya produksi kita tak jauh meleset," lanjutnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News