kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,72   -9,77   -1.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minta Tak Ada Impor, Pemprov Jabar dan Jatim Siap Pasok Beras ke Gudang Bulog


Kamis, 01 Desember 2022 / 16:17 WIB
Minta Tak Ada Impor, Pemprov Jabar dan Jatim Siap Pasok Beras ke Gudang Bulog
Pekerja menumpuk beras hasil serapan dari petani di Gudang Bulog Subdivre Serang, Banten, Selasa (30/8/2022). Minta Tak Ada Impor, Pemprov Jabar dan Jatim Siap Pasok Beras ke Gudang Bulog


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur (Jatim) Hadi Sulistyo menyampaikan, stok beras Jatim dalam kondisi aman. Bahkan diklaim masih surplus.

Diketahui, produksi padi Jatim pada periode Januari-Oktober 2022 diperkirakan mencapai 9,2 juta ton atau setara dengan 5,9 juta ton beras. 
Sedangkan kebutuhan untuk konsumsi masyarakat Jatim pada periode Januari-Oktober 2022 sebesar 2,8 juta ton.

“Sesuai data, stok beras menunjukkan bahwa Jawa Timur masih surplus,” kata Hadi dalam keterangan resmi, Kamis (1/12).

Pada November 2022, Provinsi Jatim juga panen beras dengan luas panen mencapai 105.000 hektar, atau setara beras 389.000 ton.

Baca Juga: Kisruh Data Beras, BPS Pastikan Stok Beras Surplus

Dari hasil faktual, di beberapa penggilingan padi kecil dan pedagang-pedagang Jatim terdata ada 57.000 ton beras. Selain itu, masih banyak gabah kering giling maupun beras di penggilingan padi besar yang tersedia.

“Jadi bisa dipastikan bahwa beras di Jawa Timur tersedia dan stok aman. Kami sangat berharap agar tidak impor, tapi stok dalam negeri diserap dengan optimal oleh Bulog sesuai harga yang berlaku di lapangan sehingga membantu dan mensejahterakan petani,” ungkap Hadi.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dadang Hidayat menyampaikan, angka sementara Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, produksi padi Jawa Barat bulan September-Desember 2022 sebanyak 2,7 juta ton gabah kering giling (GKG) dan produksi ini setara dengan 1,56 juta ton beras.

“Bila jumlah penduduk Jawa Barat saat ini berdasarkan data BPS tahun 2020 sebanyak 49,93 juta orang dengan tingkat konsumsi beras berdasarkan data susenas DKPP ( Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan) Jawa Barat tahun 2021, maka kebutuhan beras rakyat Jawa Barat sebanyak 1,38 juta ton sehingga Jawa Barat masih surplus beras sebesar 178.883 ton beras,” kata Dadang.

Baca Juga: Harga Terus Naik, Pedagang Minta Bulog Segera Impor Beras

Dadang menyebutkan stok beras tersebar dihampir semua Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Serta ada stok sebanyak kurang lebih 10% dari surplus, yaitu berupa stok beras di penggilingan dan di gudang pedagang sebanyak 15. 968,19 ton.

“Di samping stok di penggilingan dan gudang pedagang tentunya beras Jawa Barat juga tersebar dan tersimpan berupa stok di rumah tangga,”ucap Dadang.

Adapun, harga rata- rata gabah kering panen sebesar Rp 4.886, sehingga jika beras impor masuk, dikhawatirkan akan langsung membuat harga gabah dan beras anjlok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×