kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minat Investor Terhadap Global Bond Indonesia Diperkirakan Masih Cukup Baik


Senin, 15 Agustus 2022 / 10:25 WIB
Minat Investor Terhadap Global Bond Indonesia Diperkirakan Masih Cukup Baik
ILUSTRASI. Minat Investor Terhadap Global Bond Indonesia Diperkirakan Masih Cukup Baik di Semester II 2022


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih getol dalam merilis surat utang. Terbaru, Kemenkeu berencana menerbitkan dua obligasi global (global bond) di sisa tahun 2022.

Head of Fixed Income Avrist Asset Management Zaki Aulia mengatakan, appetite investor terhadap global bond Indonesia masih akan cukup baik di semester kedua ini, selama Pemerintah memilih momen yang tepat untuk penerbitannya. Adapun target investor untuk global bond ini adalah investor asing yang mencari spread yield dibanding dengan US Treasury.

“Menurut kami, momen yang tepat untuk menerbitkan global bond adalah saat yield US Treasury bergerak turun, dan memiliki permintaan yang kuat, sehingga pemerintah dapat menerbitkan global bond dengan cost of fund yang relatif rendah,” tutur Zaki kepada Kontan.co.id, Minggu (14/8).

Baca Juga: Pemerintah Dukung UMKM Naik Kelas Lewat Transformasi Digital

Kemudian, menurutnya pemerintah juga harus memastikan kebutuhan tambahan devisa sebelum menerbitkan global bond.

Adapun risiko yang harus diwaspadai dalam menerbitkan global bond antara lain risiko adalah depresiasi rupiah, yang dapat menambah beban pemerintah untuk membayar beban bunga serta pokok global bond pada saat jatuh tempo.

Selain itu, Zaki mengatakan, risiko yang perlu diwaspadai pemerintah  adalah saat naiknya yield US Treasury yang bisa menambah beban bunga global bond karena investor akan meminta yield yang lebih tinggi saat penerbitan global bond Indonesia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan, pihaknya masih akan terus mencari momen pasar yang tepat dalam menerbitkan obligasi global tersebut.

Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Tantangan Sektor Keuangan Indonesia dalam Menopang Ekonomi

“Kami ada rencana penerbitan global bond mungkin dua kali, tapi nanti eksekusinya, pelaksanaannya kami akan selalu fleksibel,” tutur Luky.

Fleksibel yang dimaksud adalah bergantung dengan melihat kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kondisi keuangan, dan di situasi perekonomian saat ini baik domestik maupun global.

“Kami juga harus melihat kondisi market di pasar seperti apa,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×