kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Meski Manufaktur Tetap Ekspansi, Pemerintah Waspadai Dinamika Ekonomi Global


Kamis, 02 Maret 2023 / 16:51 WIB
Meski Manufaktur Tetap Ekspansi, Pemerintah Waspadai Dinamika Ekonomi Global
ILUSTRASI. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, resiliensi sektor manufaktur nasional tersebut didorong oleh permintaan dalam negeri yang tetap ekspansif.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah gejolak ekonomi global, sektor manufaktur Indonesia konsisten berekspansi selama 18 bulan berturut-turut dan tercatat di level 51,2 pada Februari 2023.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, resiliensi sektor manufaktur nasional tersebut didorong oleh permintaan dalam negeri yang tetap ekspansif. Selain itu, rantai pasokan juga mengalami perbaikan dari segi waktu pengiriman yang makin pendek karena kinerja logistik yang makin efisien.

"Ekspansi sektor manufaktur ini juga mampu menyerap tenaga kerja dengan lebih baik," ujar Febrio dalam keterangan resminya, Kamis (2/3).

Output manufaktur dan permintaan dalam negeri tercatat tetap ekspansif. Aktivitas pembelian input tercatat di level 52,8 atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang berada di level 52,3.  Kemudian, permintaan ekspor juga mengalami peningkatan meski masih berada di zona kontraksi akibat kondisi perekonomian global.

Baca Juga: PMI Manufaktur Indonesia Diyakini Bakal Terkerek Memen Ramadan dan Lebaran

Beberapa negara ASEAN yang juga mencatatkan ekspansi sektor manufaktur yaitu Thailand sebesar 54,8, Filipina 52,7, dan Vietnam 51,2. Sementara itu, PMI manufaktur Malaysia masih terkontraksi di level 48,4.

“Secara keseluruhan, sektor manufaktur Indonesia masih mempertahankan sentimen bisnis yang optimis namun tetap waspada terhadap dinamika perekonomian global,” lanjut Febrio

Sebelumnya, Tim Ahli Menko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan bahwa PMI Manufaktur Indonesia akan mengalami peningkatan kedepannya seiring dengan momen Ramadhan dan Lebaran.  Selain itu, PMI Manufaktur Indonesia pada Februari 2023 menunjukkan pertumbuhan output semakin cepat lantaran kenaikan permintaan baru serta kinerja vendor membaik untuk pertama kali dalam satu tahun.

"Dengan demikian sesuai pola musiman lebaran maka PMI Manufaktur Indonesia akan meningkat," ujar Iskandar kepada Kontan.co.id, Rabu (1/3).

Di tengah momen Ramadhan dan Lebaran ini, Iskandar bilang bahwa pemerintah akan mendorong konsumsi domestik dengan dipenuhi dari industri manufaktur dalam negeri.

Baca Juga: Menperin Optimistis Industri Manufaktur Tetap Ekspansif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×