kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.487   7,88   0,11%
  • KOMPAS100 1.159   4,22   0,37%
  • LQ45 919   5,86   0,64%
  • ISSI 226   -0,48   -0,21%
  • IDX30 474   3,57   0,76%
  • IDXHIDIV20 571   3,72   0,66%
  • IDX80 132   0,67   0,51%
  • IDXV30 140   1,16   0,83%
  • IDXQ30 158   0,67   0,43%

Prediksi ekonom, paket stimulus kurang ngefek mendongkrak turis asing


Rabu, 26 Februari 2020 / 17:33 WIB
Prediksi ekonom, paket stimulus kurang ngefek mendongkrak turis asing
ILUSTRASI. Wisatawan berjalan di kawasan Pura Taman Ayun, Badung, Bali, Jumat (14/12/2018). Wisatawan mancanegara yang datang ke Bali masih didominasi turis Cina yaitu mencapai 23,4 persen dari total wistawan yang berkunjung ke Pulau Dewata. ANTARA FOTO/Adhi Prayitn


Reporter: Grace Olivia | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah mengguyur sektor pariwisata dengan sejumlah insenitf akibat dampak wabah virus Covid-19 (corona). Salah satunya, untuk mendatangkan wisatawan mancanegara alias turis asing. 

Pemerintah pun telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 298,5 miliar untuk menggaet turis asing. Jumlah itu terdiri dari anggaran untuk diskon maskapai dan agen perjalanan Rp 98,5 miliar, promosi Rp 103 miliar, kegiatan tourism Rp 25 miliar, dan influencer Rp 72 miliar.

Baca Juga: Dapat stimulus Rp 298 miliar, Wishnutama bidik devisa Rp 13 triliun dari wisatawan

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, stimulus yang diumumkan pemerintah bersifat jangka pendek. Langkah tersebut lanjutnya, hanya cukup membantu sektor dan daerah pariwisata untuk jangka pendek.

Meski begitu, Faisal melihat, kunjungan wisman tahun ini belum bisa diharapkan. Tahun lalu, kunjungan wisman tercatat sebesar 16,11 juta, atau hanya naik 1,8% dibanding tahun 2018.

Baca Juga: Delapan paket kebijkan stimulus ekonomi Jokowi penangkal dampak virus corona

Ia memperkirakan, jika sentimen corona terus berlanjut hampir atau sepanjang tahun, akan ada penurunan wisman sebesar 13% pada tahun ini. "Itu sudah hampir pasti, bahkan bisa lebih karena wisman tak hanya dari China, tetapi dari negara-negara lain," kata Faisal kepada KONTAN, Selasa (25/2).

Baca Juga: Dorong sektor pariwisata, pemerintah beri diskon tiket pesawat hingga 50%

Meskipun demikian, jika sentimen corona bisa teratasi di kuartal pertama atau semester pertama tahun ini, ada peluang penurunan wisman tahun ini lebih kecil. Untuk itu harapannya, penurunan wisman ini bisa digantikan oleh wisatawan atau perjalanan domestik baik swasta maupun pemerintah.

"Jadi jangan hanya mengharapkan perjalanan domestik pihak swasta, tapi pemerintah juga harus meningkatkan," tambahnya. Menurut Faisal, pemerintah juga bisa melakukan pengalihan perjalanan atau acara dari yang semula ada di luar negeri, menjadi ke dalam negeri agar sektor pariwisata bisa terbantu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×