kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Meski ada outflow, Gubernur BI yakin arus modal asing tetap mengalir ke Indonesia


Rabu, 06 Mei 2020 / 13:17 WIB
Meski ada outflow, Gubernur BI yakin arus modal asing tetap mengalir ke Indonesia
ILUSTRASI. Petugas memeriksa tumpukan uang kertas pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu di Cash Center Bank BNI Jakarta


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat banyak aliran modal asing yang keluar (outflow) dari Indonesia pada Maret 2020. Namun, bank sentral yakin periode outflow ini akan diikuti dengan tren pembalikan arus modal asing ke Indonesia. 

"Pada Maret terjadi outflow yang sangat besar. Outflow-nya Rp 121,26 triliun. Karena pada waktu itu terjadi kepanikan di pasar keuangan global akibat Covid-19. Tapi pada April mulai terjadi inflow sehingga total outflow keseluruhan April jauh lebih kecil, yaitu Rp 2,14 triliun," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu (6/5). 

Baca Juga: Ada capital inflow, BI yakin rupiah di level Rp 15.000 per dolar AS pada akhir 2020

Perry, memerinci pergerakan aliran modal asing ke Surat Berharga Negara (SBN) di bulan April 2020. Di pekan pertama bulan lalu, tercatat inflow sebesar Rp 5,73 triliun. Kemudian, di pekan kedua terjadi outflow Rp 7,98 triliun. 

Di pekan ketiga, terjadi outflow lagi Rp 2,41 triliun dan di pekan keempat April kembali terjadi inflow sebesar Rp 2,42 triliun. Dan memasuki minggu pertama Mei 2020 hingga kemarin Selasa (5/5), tercatat inflow Rp 1,17 triliun.

"Keseluruhan outflow di April 2020 itu jauh lebih kecil. Periode outflow pun hanya dua minggu, lebih kecil dibandingkan periode inflow yang tiga minggu," tambah Perry. 

Selain dengan melihat pola inflow-outlow dalam sebulan terakhir, keyakinan bank sentral akan prospek aliran masuk modal asing juga didasari pola historis. Dari tahun 2011 - 2019, tercatat pernah ada periode outflow di SBN selama empat bulan dengan rata-rata outflow per bulan sebesar Rp 29,2 triliun. 

Setelah periode outflow tersebut, modal asing berbondong-bondong kembali ke Indonesia. Tak tanggung-tanggung, periode inflow tercatat selama 21 bulan dan jumlah rata-rata per bulannya sebesar RP 229,2 triliun. 

Baca Juga: Capital inflow sudah masuk pekan ini, BI yakin rupiah tahan banting

"Itu yang mendasari keyakinan kami akan terjadi inflow di SBN. Apalagi seperti yang diperkirakan, Covid-19 puncaknya di April, Mei, dan pertengahan Juni. Nanti separuh Juni dan Juli akan ada perbaikan, inflow masuk, dan mendukung pembiayaan pemerintah untuk menangani Covid-19 serta mendukung stabilitas nilai tukar rupiah ke depan," tandas Perry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×