kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Menurut KSPI, ada ribuan perusahaan yang belum lunasi THR tahun lalu


Sabtu, 20 Maret 2021 / 19:00 WIB
Menurut KSPI, ada ribuan perusahaan yang belum lunasi THR tahun lalu


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, hingga saat ini masih terdapat ribuan perusahaan yang belum melunasi Tunjangan Hari Raya (THR) pada tahun 2020.

“Bayangkan sampai hari ini ribuan perusahaan tahun lalu janji mencicil THR nya aja belum pada lunas. Terutama di sektor garmen, tekstil, sepatu,” kata Said dalam konferensi pers virtual, Jumat (19/3).

Said meminta pemerintah tidak menerbitkan surat edaran, peraturan atau hal sejenisnya yang menyebut bahwa THR dapat dilakukan dengan cara mencicil. Ketimbang hal tersebut, Said menilai akan lebih baik terdapat pembicaraan antara setiap perusahaan dengan perwakilan serikat pekerja di perusahaan tersebut untuk menyepakati pembayaran THR yang mampu dilakukan.

Baca Juga: Ini yang dilakukan Kemenaker sebelum putuskan kebijakan THR pada 2021

Meski begitu, KSPI meminta THR mesti dibayar 100 persen bagi buruh dengan masa kerja di atas 1 tahun. Sementara, bagi buruh dengan masa kerja di bawah 1 tahun proporsional sesuai masa kerjanya berapa bulan yang telah dilakukan. “Tentang perusahaan tidak mampu berunding dengan perwakilan pekerja berapa nilainya. Bukan dicicil,” ujar dia.

Said mengatakan, daya beli buruh akan semakin rendah jika pembayaran THR tahun ini juga dilakukan secara dicicil. Padahal, pemerintah telah memberikan berbagai stimulus kepada perusahaan untuk tetap bertahan di tengah pandemi covid-19.

Selain itu, dampak dari THR yang dicicil adalah menghambat pemulihan ekonomi nasional. Sebab, konsumsi buruh selama periode puasa dan lebaran dapat memberi pengaruh pada pemulihan ekonomi nasional yang saat ini terus diupayakan oleh pemerintah. “Sumbangan konsumsi terhadap pertumbuhan ekonomi di kala puasa dan lebaran itu tinggi,” tutur Said.

Selanjutnya: Penjelasan Kemenaker soal kebijakan pemberian THR pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×