kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Menteri Susi kaget, ini modus baru pencurian ikan


Kamis, 27 Agustus 2015 / 18:45 WIB
Menteri Susi kaget, ini modus baru pencurian ikan


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Sanny Cicilia

SINGAPURA. Kemeterian Kelautan dan Perikanan gencar melakukan penindakan terhadap pelaku pencurian ikan untuk menekan potensi kerugian ekonomi. Hanya saja, tindakan membakar dan menenggalamkan puluhan kapal asing tanpa izin, nyatanya tidak membuat jera para pelaku pencurian ikan.

Bahkan untuk mengelabui petugas, kapal berkapasitas besar mengangkut kapal-kapal kecil dan menyebarnya di tengah laut. Selanjutnya kapal kecillah yang beroperasi menangkap ikan. Modus baru ini diketahui setelah KKP menangkap dua kapal besar asal Filipina.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, modus anyar kejahatan pencurian ikan ini cukup mengejutkan. "Sudah dua kapal besar yang kami tangkap. Satu kapal bisa mengangkut sebanyak 40 kapal kecil," katanya di Singapura, Kamis (27/8).

Hasil tangkapan kapal kecil tersebut kemudian dikumpulkan di kapal besar tersebut, Dalam sehari, satu kapal kecil bisa menangkap dua ikan tuna ukuran besar. Jika dihiitung, nilai dua ekor ikan tuna ini mencapai Rp 80 juta."Kalikan saja, berapa kerugiannya," sebut Susi. Celakanya, kapal besar yang mengangkut kapal kapal berukuran kecil ini jumlahnya mencapai ratusan.

Susi bilang, modus kejahatan seperti ini kemungkinan besar juga dilakukana di perairan Arafuru. Sehingga, pemerintah harus terus meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum mengingat wilayah laut Indonesia sangat luas. Atas dasar itu, KKP telah menjalin kerjasama dengan pemerintah Norwegia yang telah memiliki sistem yang lebih maju dalam melacak posisi-posisi kapal yang melakukan praktik illegal fishing.

Asal tahu saja, sebelumnya, KKP menangkap Kapal Silver Sea 2 saat melakukan proses transshipment atau memindahkan muatan hasil tangkapan ikan ke kapal yang lebih besar dengan pendingin. Keberadaan kapal Silver Sea 2 terdeteksi dari satelit Badan Keamanan Laut di Arafura. Selama ini, kapal-kapal yang ditangkap, dibakar, dan ditenggelamkan umumnya kapal-kapal penangkap ikan.

Silver Sea 2 merupakan kapal penampung hasil tangkapan kedua yang berhasil ditangkap setelah MV Haifa. Silver Sea 2 memiliki bobot hampir 3.000 ton dan dilengkapi mesin-mesin pendingin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×