CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Menteri Susi digugat Rp 1 triliun


Selasa, 16 Juni 2015 / 20:19 WIB
Menteri Susi digugat Rp 1 triliun


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku tak bisa berbuat banyak terhadap kapal MV Hai Fa yang akhirnya dilepas. Bahkan, saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Susi menyatakan bahwa dirinya balik digugat sebesar Rp 1 triliun oleh pemilik kapal penampung ikan terbesar yang pernah ditangkap aparat keamanan Indonesia itu.

"Kapal Hai Fa sudah pergi. Saya tidak bisa apa-apa, tinggal tuntutan mereka menuntut saya karena tidak beroperasi sebesar Rp 1 triliun," ujar Susi di hadapan anggota Komisi IV DPR RI, di Jakarta, Selasa (16/6).

Lebih lanjut, dia menuturkan, tuntutan ganti rugi yang dilayangkan kepadanya itu ialah karena pemilik kapal MV Hai Fa mengaku merugi karena kapalnya ditahan di Indonesia. Pada April lalu, Susi pun diadukan ke Badan Reserse Kriminal Polri oleh kuasa hukum pemilik kapal MV Hai Fa itu.

Pada kesempatan itu, Susi kembali menuturkan kekecewaannya terhadap penegak hukum yang hanya menghukum denda nakhoda kapal MV Hai Fa sebesar Rp 200 juta. Menurut Susi, vonis hakim Pengadilan Perikanan Ambon itu cermin belum adanya pemahaman pentingnya penindakan tegas bagi para pelaku illegal fishing.

Tak cuma kecewa dengan dilepaskannya kapal MV Hai Fa, Susi pun mengungkapkan kekecewaannya terhadap vonis ringan lima kapal asal Tiongkok yang dinilainya melakukan illegal fishing di perairan Indonesia. Hakim di Pengadilan Perikanan Ambon hanya menjatuhi denda Rp 100 juta terhadap pihak dari lima kapal tersebut.

"Bila contoh, ini (MV Hai Fa) nyuri 1.000 ton ikan hanya denda Rp 200 juta, lalu lima kapal lagi ada yang kita tangkap di hari yang sama dan itu pun didenda Rp 100 juta saja. Padahal, isinya (ikan yang ditangkap) sudah Rp 6 miliar. Saya butuh dukungan media dan anggota Dewan. Saya sudah kerja sampai titik kewenangan saya," kata Susi.

Sebelumnya diberitakan, tim Kementerian Kelautan dan Perikanan menangkap kapal MV Hai Fa milik warga negara Singapura yang bernama Chankid. Tim menangkap kapal beserta awak lantaran mereka diduga mencuri ikan di perairan Indonesia. Hasil dugaan curian dari kapal itu terdiri dari 800,658 ton ikan beku, 100,044 ton udang beku, serta 66 ton ikan hiu martil dan hiu koboi yang dilindungi dan dilarang untuk ditangkap dan diekspor ke luar negeri.

Kapal itu diduga sudah tujuh kali beraksi di Indonesia sehingga diperkirakan merugikan negara sebesar Rp 70 miliar. Namun, majelis hakim pengadilan perikanan di Pengadilan Negeri Ambon memutuskan, kapal MV Hai Fa harus dikembalikan kepada pemiliknya dan ganjaran denda Rp 200 juta subsider enam bulan kurungan kepada nakhoda.

Dalam persidangan pada Rabu (25/3), Ketua Majelis Hakim Matheus juga memerintahkan agar 800.658 kilogram ikan dan 100.044 kilogram udang milik PT Avona Mina Lestari yang disita juga dikembalikan. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×