Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri BUMN Rini M. Soemarno, memaparkan peluang bisnis di Indonesia, kepada puluhan investor di Zurich, Switzerland, Kamis (25/1). Mereka adalah para investor dari berbagai negara antara lain antara lain dari Kuwait Investment Fund, investor dari Qatar, China, Azerbaijan, Malaysia, dan Norwegia.
Dalam kesempatan itu, Menteri Rini Soemarno menyampaikan kondisi perekonomian Indonesia yang terus membaik. Hal itu seuai dengan penilaian lembaga rating internasional (Moodys, S&P Global, dan Fitch Rating) yang menempatkan Indonesia sebagai negara tujuan investasi.
"Dua tahun terakhir ini, ekonomi tumbuh di atas 5 %. Dan akan terus membaik di masa yang akan datang, " jelas Menteri Rini dalam keterangan pers, Jumat (26/1).
Selain itu, Rini juga mengungkapkan sejumlah indikator makro ekonomi Indonesia yang terus membaik. Antara lain neraca perdagangan yang positif dalam tiga tahun terakhir dan inflasi yang selalu di bawah 4%.
Indikator penting lainnya adalah tingkat kesejahteraan yang meningkat, angka kemiskinan menurun dari 11,7% (2012) menjadi 10,7% (2017). Indonesia telah berkembang pesat. Hal ini ditunjukkan lewat indeks daya saing global, dimana pada 2016, peringkat Indonesia di posisi 36 dari 137 negara, tegas Rini.
Bidang infrastruktur
Dalam kesempatan itu pula, Menteri Rini membeberkan rencana pembangunan dan kebutuhan dana infrastruktur di Indonesia. Kami berkomitmen untuk mendorong konektivitas di udara, laut, darat dan telekomunikasi, yang juga mencakup internet dan serat optik, serta membangun pembangkit listrik, jelas Rini.
Dalam rencana pembangunan jangka menengah 2015-2019, Pemerintah membuat ekspektasi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 96,6%, membangun pembangkit listrik baru hingga kapasitas total menjadi 35.000 MW, membangun 2.650 km jalanan baru dan 1.800 km jalan toll baru.
“Di akhir 2014, jalan toll Indonesia keseluruhan hanya 780 km. Saat ini, kami membangun 1.800 km jalan toll hingga akhir 2019, yang mana lebih dari dua kali lipat dari pencapaian pemerintahan 69 tahun terakhir, jelasnya.