kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Menteri Pariwisata Arief Yahya dorong Garut optimalkan industri pariwisata


Sabtu, 27 April 2019 / 07:30 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya dorong Garut optimalkan industri pariwisata


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor pariwisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diharapkan dapat berkembang signifikan setelah pengaktifan kembali jalur kereta api Bandung-Cibatu serta infrastruktur jalan menuju Situ Bagendit.

Menteri Pariwisata Arief Yahya di Cibatu, Garut, Jawa Barat, Jumat (26/4) mengatakan, konektivitas bagi sektor pariwisata menjadi kunci sukses sebuah destinasi wisata untuk berkembang lebih cepat.

“Konektivitas yang dibangun pemerintah memungkinkan kelancaran pergerakan barang dan manusia sehingga terdapat kemudahan akses dunia luar ke daerah wisata dan sebaliknya,” katanya dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Jumat (26/4).

Menpar juga menyebut, saat ini pemerintah telah mengimplementasikan berbagai program seperti akses Wifi gratis, wisata kesehatan, dan program UMKM Jawa Barat di daerah wisata Situ Bagendit.

“Siapa yang berani meragukan keindahan Garut. Ini destinasi yang luar biasa. Garut memiliki nature dan culture yang sangat luar biasa. Juga dilengkapi dengan wisata sejarah, ada juga wisata religi. Garut sangat besar potensinya,” imbuh Arief Yahya.

Selain wisata yang menarik, Masyarakat Garut pun diminta memanfaatkan program pengembangan wisata untuk meningkatkan taraf hidup, Pemerintah melalui program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) hadir memberikan program pembiayaan, pelatihan, dan pendampingan kepada pengusaha Ultra Mikro di daerah wisata.

Pembiayaan UMi merupakan program pembiayaan kepada masyarakat usaha mikro pada lapisan terbawah yang tidak memiliki akses perbankan. Jumlah plafon pembiayaan ini paling banyak Rp 10 juta per-nasabah.

Program pembiayaan ini adalah tahap lanjutan dari bantuan sosial menuju kemandirian usaha, serta merupakan komplementer program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Sejak pertama kali diluncurkan pada pertengahan 2017 hingga 22 April 2019, secara nasional, Pembiayaan UMi telah disalurkan kepada 931.173 debitur, dengan total penyaluran mencapai Rp 2,49 triliun. Untuk Kabupaten Garut, Pembiayaan UMi telah menjangkau 15.058 debitur dengan total penyaluran lebih dari Rp 35 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×