Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan prediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021 sebesar 3%-4% year on year (yoy), atau lebih rendah daripada realisasi kuartal II-2021 yang mencapai 7,07% yoy.
Sebab, Bahlil menyampaikan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021 akan sejalan dipengaruhi oleh kinerja realisasi investasi. Pada Juli-September 2021 realisasi investasi tercatat sebesar Rp 216,7 triliun, tumbuh 3,7% year on year (yoy).
Namun secara kuartalan, angka tersebut minus 2,8% yoy, pada kuartal II-2021, investasi yang telah terkumpul sebanyak Rp 223 triliun. “Proyeksi 3%-4% pertumbuhan ekonomi berdasarkan realisasi investasi, tapi nanti tunggu Badan Pusat Statistik yang umumkan,” kata Bahlil saat Konferensi Pers Realisasi Investasi Kuartal III-2021, Rabu (27/10).
Baca Juga: Sri Mulyani: Stabilitas sistem keuangan di kuartal III-2021 dalam kondisi normal
Adapun realiasi investasi pada Juli-September 2021 tersebar dalam dua bagian. Pertama, penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 113,5 triliun. Kedua, penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 103,2 triliun. Masing-masing tumbuh 10,3% yoy dan minus 2,7% yoy.
“Jadi data ini cerminkan sekali pandemi mungkin karena para pengusaha, investor bisa lakukan adaptasi kondisi Covid-19, tetap mereka percaya diri bangun investasi,” kata Bahlil.
Jika dibandingkan dengan para pejabat pemerintahan lainnya, proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021 versi Bahlil lebih rendah. Misalnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani proyeksi 4,5% yoy, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi 5% yoy.
Selanjutnya: Lebih rendah, OJK perkirakan kredit perbankan hanya akan tumbuh 4%-5% pada tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News