Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Program vaksinasi mandiri nampaknya akan segera berjalanan. Ini terungkap dari peryataan Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara The Indonesia 2021 Summit: The Future is Now yang diadakan secara virtual, Selasa (23/2).
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, kemungkinan sebanyak 3,5 juta dosis vaksin corona yang akan tiba di Indonesia bulan Maret 2021 ini. Nah, vaksin ini rencananya akan digunakan untuk program vaksinasi mandiri atau gotong royong dengan pengusaha.
Jumlah tersebut dari target vaksin corona akan rencananya akan didatangkan dari dua produsen vaksin yakni Sinopharm dan Moderna. Total masing-masing vaksin Covid-19 sebanyak 20,20 juta dosis vaksin. Perinciannya sebanyak 15 juta dosis adalah vaksin Covid-19 dari Sinopharm dan 5,2 juta dosis dari Moderna.
Targetnya vaksin corona atau Covid-19 dari Sinopharm akan mulai tersedia Maret hingga Juni. Sedangkan vaksin corona Moderna akan tersedia pada Juli hingga Oktober.
Baca Juga: Vaksin mandiri baru bisa dilakukan jika vaksinasi kelompok prioritas selesai
Hanya sebelum digunakan, vaksin corona Sinopharm dan juga vaksin Moderna terlebih dulu wajib mendapat izin edar darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM, laiknya vaksin Sinovac yang saat ini sudah disuntikkan ke masyarakat Indonesia.
Pasca BPOM melakukan pengecekan dan evaluasi, BPOM lalu akan menerbitkan emergency use authorization (EUA).
Menteri BUMN yang sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PKCPEN) Erick menegaskan bahwa program vaksinasi corona mandiri yang dilakukan pemerintah bekerjasama dengan pengusaha diberikan secara gratis.
Jika merujuk pemberitaan, vaksin Sinopharm termasuk vaksin inactivated virus; Ini artinya, pengembangan vaksin Sinopharm dari virus SARS-CoV-2 yang dilemahkan atau dimatikan.
Saat ini, lebih dari 43 juta dosis vaksin corona buatan perusahaan China National Pharmaceutical Group alias Sinopharm ini telah digunakan di seluruh dunia. Angka ini termasuk 34 juta vaksin Sinopharm yang digunakan di Tiongkok, dan 9 juta sisanya di negara-negara lain.
China National Biotec Group Company (CNBG), unit usaha Sinopharm memiliki dua jenis vaksin Covid-19. Satu dikembangkan oleh unit di Beijing dan telah mendapat izin penggunaan umum di Tiongkok, sementara satu lagi mendapat izin penggunaan darurat di beberapa negara termasuk Irak, Pakistan dan Maroko.
Sinopharm mengklaim, orang yang sudah mendapatkan vaksin corona bikinannya bahkan sudah melakukan perjalanan ke lebih dari 150 negara dan belum ada kasus temuan infeksi.
Pemerintah UEA yang menggelar uji klinis III sejak Juli lalu menyebut, data sementara, efektivitas vaksin Sinopharm untuk melawan virus corona mencapai 86 persen.
Namun, kabar terbaru, setelah disuntikkan ada efek samping alergi yang dirasakan relawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News