Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah bersiap menjalankan program food estate di Kalimantan Tengah. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memastikan, food estate tersebut tidak dilakukan di lahan gambut.
"Dulu kami sebagai deputi operasi di proyek lahan gambut 1 juta ha di Kuala Kapuas. Di sana ada 164.000 ha lahan yang sekarang sudah menjadi sawah, bukan berupa gambut tetapi material, batuannya adalah tanah aluvial, di pinggir sungai Barito," ujar Basuki, dalam konferensi pers Jumat (29/5).
Baca Juga: Kementerian PUPR pastikan pengembangan 5 destinasi wisata tetap berjalan
Adapun, dari total 164.000 ha tersebut, sudah ada sekitar 85.000 ha yang digunakan untuk berproduksi setiap tahunnnya. Basuki mengakui sekitar 75.000 ha sudah menyemak sehingga perlu dilakukan land clearing tanpa perlu dilakukan cetak sawah kembali.
Basuki juga mengatakan, nantinya pembukaan food estate ini akan dilakukan dengan pola investasi oleh BUMN. Menurutnya, koordinasi sudah terus dilakukan.
"Nanti pemerintah hanya menyiapkan prasarananya. Prasarananya tidak hanya dari Sungai Barito tetapi juga bisa dilalui dengan jalan darat, jadi lebih murah ke arah irigasi," kata Basuki.
Penyediaan prasarana yang dilakukan pemerintah pun seperti memperbaiki saluran irigasi, baik sekunder dan primer, sementara BUMN akan mengembangkan teknologi olah tanam sehingga produksi lebih baik.
Baca Juga: Antisipasi kekeringan, PUPR optimalkan pengoperasian infrastruktur tampungan air
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara rinci menyebut, porensi food estate di Kalimantan Tengah seluas 164.598 ha, yang sudah menjadi lahan produksi 85.456 ha.
"Tentu akan ada proyek intensifikasi maupun ekstensifikasi sehingga ktia punya potensi food estate yang b
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News