kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Menteri Basuki sebut program food estate di Kalimantan Tengah bukan di lahan gambut


Jumat, 29 Mei 2020 / 23:32 WIB
Menteri Basuki sebut program food estate di Kalimantan Tengah bukan di lahan gambut
ILUSTRASI. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan keterangan pers seusai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (3/1/2020). Rapat tersebut membahas pencegahan dan penanganan dampak banjir di Jabodetabek dan Banten. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aw


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah bersiap menjalankan program food estate di Kalimantan Tengah. Menteri  Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memastikan, food estate tersebut tidak dilakukan di lahan gambut.

"Dulu kami  sebagai deputi operasi di proyek lahan gambut 1 juta ha di Kuala Kapuas. Di sana ada 164.000 ha lahan  yang sekarang sudah menjadi sawah, bukan berupa gambut tetapi material, batuannya adalah tanah aluvial, di pinggir sungai Barito," ujar Basuki, dalam konferensi pers Jumat (29/5).

Baca Juga: Kementerian PUPR pastikan pengembangan 5 destinasi wisata tetap berjalan

Adapun, dari total 164.000 ha tersebut, sudah ada sekitar 85.000 ha yang digunakan untuk berproduksi setiap tahunnnya. Basuki mengakui sekitar 75.000 ha sudah menyemak sehingga perlu dilakukan land clearing tanpa perlu dilakukan cetak sawah kembali.

Basuki juga mengatakan, nantinya pembukaan food estate ini akan dilakukan dengan pola investasi oleh BUMN. Menurutnya, koordinasi sudah terus dilakukan.

"Nanti pemerintah hanya menyiapkan prasarananya. Prasarananya tidak hanya dari Sungai Barito tetapi juga bisa dilalui dengan jalan darat, jadi lebih murah ke arah irigasi," kata Basuki.

Penyediaan prasarana yang dilakukan pemerintah pun seperti memperbaiki saluran irigasi, baik sekunder dan primer,  sementara BUMN akan mengembangkan teknologi olah tanam sehingga produksi lebih baik.

Baca Juga: Antisipasi kekeringan, PUPR optimalkan pengoperasian infrastruktur tampungan air

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara rinci menyebut, porensi food estate di Kalimantan Tengah seluas 164.598 ha, yang sudah menjadi lahan produksi 85.456 ha.

"Tentu akan ada proyek intensifikasi maupun ekstensifikasi sehingga ktia punya potensi food estate yang b

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×