Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Sosial Agus Kartasasmita optimistis pada tahun ini angka kemiskinan bisa ditekan menjadi 9%. Hal itu sejalan dengan program pemerintah dalam memberikan insentif kepada keluarga miskin.
Program itu antara lain seperti bantuan pangan non tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Keduanya program saat ini tengah diintensifkan pemerintah. "Kedua program ini sangat berpengaruh dalam penurunan angka kemiskinan," katanya saat ditemui di Hotel Pullman, Senin (28/1).
Kepada Kontan.co.id Agus menuturkan, pada awal tahun ini. Kementerian Sosial (Kemsos) sudah menggelontorkan Rp 9 triliun kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) untuk PKH. Apalagi saat ini penerimaan bantuan flat dan non flat sesuai dengan kebutuhan PKH sudah diterapkan oleh Kemsos.
"Januari ini sudah kami kucurkan dan terapkan flat dan non flat kok sekitar Rp 9 triliun dari total anggaran Rp 36 triliun," jelas Agus.
Kedepan, PKH ini akan diberikan selama empat kali di tahun ini. sementara untuk BPNT, Kemensos juga mengejar target transformasi penerima bantuan dari rastra ke BPNT ke 15,6 juta KPM.
Di tahun ini pihaknya akan memperluas BPNT kepada 5,3 juta KPM di 295 kabupaten/kota. Sehingga diharapkan target akhir tahun itu akan tercapai. Untuk tahun ini, anggaran yang digelontorkan untuk BPNT tidak berubah dari 2018 sebesar Rp 20,1 triliun.
Hanya saja, dengan BPNT setiap KPM bisa memilih bahan baku yang akan dikonsumsi tidak hanya beras tapi juga telur. Setiap bulan setiap KPM akan menerima Rp 110.000 dari program BPNT ini.
"Maka itu dengan deretan bantuan yang kita berikan ini saya optimis angka kemiskinan 9% bisa tercapai," tegas Agus.
Adapun angka tersebut sesuai dengan rencana pemerintah yang ingin kembali menekan angka kemiskinan satu digit di 9%. Adapun berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan terus menurun di tahun lalu.
Misalnya di September 2018 angkanya menjadi 9,66% dari posisi Maret sebesar 9,82%. Jika berdasarkam jumlah orang miskin di Indonesia menjadi 25,67 juta orang dari yang sebelumnya 25,95 juta orang.
Salah satu penyebab angka kemiskinan per September 2018 kembali mengalami penurunan dikarenakan terkendalinya inflasi selama Maret-September 2018 yang hanya 0,94%. Selain itu, faktor tidak kalah pentingnya adalah upah riil buruh petani yang mengalami peningkatan dan nilai tukar petani yang juga mengalami peningkatan selama Maret-September 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News