Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Riset dan Teknologi yang juga Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang Permadi Brodjonegoro menargetkan ventilator buatan dalam negeri untuk penanganan Covid-19 akan diproduksi massal minggu mendatang atau pada 12 Mei 2020.
Bambang mengatakan, saat ini ada empat prototipe ventilator yang sudah melewati pengujian di Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan dan tengah dalam tahapan uji klinik.
Baca Juga: Uji klinis, Singapura gunakan remdesivir untuk obati pasien corona
"Kami harapkan uji klinis selesai minggu ini, sehingga minggu depan diharapkan sudah produksi," ujar Bambang dalam rapat gabungan dengan DPR, Selasa (5/5).
Adapun, ventilator tersebut dikembangkan oleh Universitas Indonesia (UI) dengan jenis Continuous Mandatory Ventilation (CMV) dan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Salman dengan jenis CPAP, Dharma Group dengan jenis ventilator emergency/pneumatic base dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan jenis ventilator emergency.
Sementara, ada pula berbagai industri yang terlibat memproduksi ventilator tersebut. Untuk prototipe UNI ada PT Indofarma, PT Pindad, PT GTM, PT EMB, CV Bartec. Lalu, prototipe buatan ITB-Unpad-Salman diproduksi oleh PT Pindad, PT DI, PT Len, PT Pura Barutama.
Baca Juga: Sah pelanggan PLN tak perlu bayar tarif listrik 6 bulan ke depan, simak tata caranya
Industri yang memproduksi prototipe ventilator dari Dharma Group adalah PT Darma Precission Tools dan industri otomotif lalu industri yang memproduksi ventolator prototipe BPPT adalah PT LEN dan PT Poly Jaya.