kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menperin: Hilirisasi bisa gaet investor dan mengerek ekspor


Senin, 03 Februari 2020 / 09:55 WIB
Menperin: Hilirisasi bisa gaet investor dan mengerek ekspor
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (4/11).


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

Kemenperin mencatat, hilirisasi industri telah berjalan di berbagai sektor, antara lain pertambangan dan perkebunan. Contohnya di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah, yang sudah berhasil melakukan hilirisasi terhadap nickel ore menjadi stainless steel.

Sebagai gambaran, harga nickel ore kalau dijual hanya sekitar US$ 40 - US$ 60, sedangkan ketika sudah menjadi stainless steel harganya bisa di atas US$ 2000. Sementara itu, melalui Kawasan Industri Morowali, sudah mampu menembus nilai ekspornya sebesar US$ 4 miliar, baik itu pengapalan produk hot rolled coil maupun cold rolled coil ke Amerika Serikat dan China.

Kontribusi Kawasan Industri Morowali, juga diperlihatkan dari capaian investasi yang terus menunjukkan peningkatan, dari tahun 2017 sebesar US$ 3,4 miliar menjadi US$ 5 miliar sepanjang tahun 2018. Jumlah penyerapan tenaga kerjanya pun terbilang sangat besar hingga 30.000 orang.

Baca Juga: Kementerian ESDM targetkan investasi EBT mencapai US$ 17,93 miliar hingga 2025

Lompatan kemajuan lainnya pada penerapan hilirisasi industri, yakni ekspor dari olahan sawit yang didominasi produk hilir cenderung meningkat dalam kurun lima tahun terakhir. Kontribusinya terhadap perolehan devisa cukup signifikan. Pada tahun 2018, rasio volume ekspor bahan baku dan produk hilir sebesar 19 persen banding 81%.

Apalagi, Indonesia merupakan produsen terbesar minyak sawit mentah (CPO) dan minyak kernel sawit mentah (CPKO) dengan produksi pada 2018 sebesar 47 juta ton. Laju pertumbuhan produksi minyak sawit pun diperkirakan meningkat signifikan. Sementara itu, ekspor minyak sawit dan produk turunannya telah menyumbang devisa negara hingga US$ 22 miliar per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×