kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menperin berharap IKM batik nusantara dapat tampil di New York dan Tokyo


Senin, 28 Oktober 2019 / 18:23 WIB
Menperin berharap IKM batik nusantara dapat tampil di New York dan Tokyo
ILUSTRASI. Perajin membuat batik khas Banten di Cikadu, Pandeglang, Banten. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan semakin gencar memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sektor batik untuk berpartisipasi dalam ajang pameran tingkat internasional.

Upaya strategis ini, diharapkan bakal memperluas akses pasar IKM batik nasional di kancah global sehingga dapat menggenjot nilai ekspor.

“Kami menginginkan ke depannya ada pameran-pameran batik di dunia yang skalanya besar. Misalnya di New York, Paris, London, Tokyo, Sydney, atau kota-kota lainnya yang potensial untuk penetrasi pasar produk batik Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran persnya, Senin (28/10).

Baca Juga: Anies ingatkan meski Indonesia masuk G-20 tapi ketimpangan dalam negeri masih besar

Menperin Agus optimistis, langkah tersebut dapat lebih mengenalkan keragaman dan kekhasan batik Nusantara kepada konsumen mancanegara. "Tentunya ini akan memberikan multiplier effect yang luas, dengan menghasilkan devisa dan menciptakan lapangan kerja melalui industri batik itu sendiri,” ujarnya.

Untuk itu, Menurut Agus, perlu adanya kerja sama yang sinergi dengan pemangku kepentingan terkait agar bisa terealisasi. Ia memberi contoh, seperti Yayasan Batik Indonesia, yang dinilai telah konsisten melestarikan batik sampai saat ini.

Ia melanjutkan, industri batik memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Bahkan, industri batik menjadi penggerak perekonomian nasional dan regional, penyedia lapangan kerja, serta penyumbang devisa negara.

Baca Juga: Hadiri sidang kabinet perdana, Ma'ruf Amin memakai sarung

“Industri batik didominasi oleh pelaku IKM yang tersebar di 101 sentra. Nilai ekspor batik dan produk batik selama periode Januari-Agustus 2019 mencapai US$ 20,54 juta dengan pasar utamanya ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa,” paparnya.





[X]
×