Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – YOGYAKARTA. Kementerian Koperasi (Kemenkop) mendorong Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) bukan lagi sekadar wadah perdagangan, Kopontren kini diarahkan fokus mengembangkan bisnis di sektor produktif dan menjadi inisiator pembentukan holding koperasi untuk menyatukan potensi ekonomi umat.
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menekankan, kebijakan koperasi saat ini sejalan dengan cita-cita para pendiri bangsa yang menghendaki koperasi hadir di sektor produksi, distribusi, industri, hingga perkreditan. Langkah ini diwujudkan lewat gagasan Presiden Prabowo Subianto membentuk 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
“Memang kebijakan umum di Kementerian Koperasi sekarang sejalan dengan keinginan para founding fathers kita. Koperasi itu (termasuk Kopontren) bisa masuk ke sektor produksi, distribusi, industri, dan perkreditan,” ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (27/11/2025).
Baca Juga: Hingga September, Penerimaan Pajak Kanwil LTO Baru Setengah dari Target 2025
Menurutnya, kemajuan Kopontren sudah menunjukkan perkembangan luar biasa. Beberapa koperasi bahkan telah memiliki aset triliunan rupiah, mampu menembus pasar modern, hingga melakukan ekspor ke luar negeri.
Ia mencontohkan, suksesnya Kopontren Al-Ittifaq di Bandung dan Pesantren Sidogiri.
Meski demikian, Ferry mencatat adanya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, yakni terkait kesehatan kelembagaan. Dari 2.347 Kopontren aktif, baru 668 koperasi, atau sekitar 28,5%, yang melaporkan Rapat Anggota Tahunan (RAT).
“Ini menjadi catatan kita bersama untuk bagaimana kita melakukan pembenahan agar koperasi pesantren memiliki pondasi kelembagaan yang sehat sebelum masuk tahap ekspansi usaha,” tegasnya.
Sementara itu, Kemajuan Kopontren tidak lepas dari peran Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang konsisten memberikan pendampingan dan dukungan pembiayaan.
Direktur Umum dan Hukum LPDB, Deva Rahman merinci, dari tahun 2020 hingga akhir Oktober 2025, total dana bergulir yang disalurkan mencapai Rp 4,5 triliun.
"LPDB Koperasi dalam bidang pemberdayaan dan penyaluran skim simpanan dari tahun 2020 sampai akhir Oktober 2025 telah menggulirkan sebanyak Rp 4,5 triliun dengan penyaluran skim simpan pinjam sebesar Rp 3,2 triliun dan sektor riil sebesar Rp1,3 triliun,” ujarnya.
Selanjutnya: Tragedi Wang Fuk Court: 55 Tewas, Termasuk Dua Pekerja Migran Indonesia
Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Spesial Gajian Periode 27-30 November 2025, Hanya 4 Hari!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













