Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto meresmikan peluncuran Koperasi Merah Putih secara nasional pada Senin (21/7), menandai dimulainya operasional 80.000 koperasi di seluruh Indonesia.
Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi menjelaskan Koperasi Merah Putih memiliki perbedaan struktural dibandingkan dengan koperasi simpan pinjam (KSP) yang sudah lebih dulu dikenal masyarakat.
“Secara prinsip sama-sama memberikan layanan simpan pinjam bagi anggota koperasi. Perbedaannya dari sisi anggota, di mana Koperasi Merah Putih mencakup hanya satu desa/kelurahan, sedangkan KSP dapat mencakup lintas desa/kelurahan,” terang Budi Arie kepada Kontan, (22/7).
Baca Juga: Budi Arie: Warga Desa Bisa Gabung Kopdes Merah Putih, Ini Syarat dan Manfaatnya
Di luar memiliki kesamaan dari sisi fungsi dasar yaitu menyediakan akses keuangan dan simpan pinjam bagi anggotanya, Budi menegaskan bahwa keduanya dapat saling berkolaborasi sesuai prinsip koperasi.
Pemerintah mengarahkan Koperasi Merah Putih untuk menjadi penyalur barang-barang kebutuhan masyarakat yang disubsidi pemerintah. Sebagai ilustrasi, Budi menyebut barang-barang yang dimaksud adalah gas dan pupuk.
“Hal ini dilakukan demi memastikan masyarakat bisa menikmati barang subsidi dengan harga yang ditetapkan pemerintah,” pungkasnya.
Baca Juga: Kementerian ESDM Beri Ruang Koperasi Merah Putih jadi Sub Pangkalan LPG 3 Kg
Peresmian Koperasi Merah Putih
Pemerintah meresmikan beroperasinya puluhan ribu Koperasi Merah Putih pada Senin 21 Juli 2025. Berikut cara daftar menjadi Koperasi Merah Putih serta daftar menjadi anggota koperasi.
Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan 80.000 lebih Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih secara serentak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7).
"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim pada siang hari ini, Senin 21 Juli 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia meluncurkan kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, terima kasih," ujar Prabowo katanya dalam peresmian, Senin (21/7).
Baca Juga: Pupuk Indonesia Genjot Distribusi hingga ke Desa Lewat Koperasi Desa Merah Putih
Prabowo turut didampingi beberapa Menteri Kabinet Merah Putih seperti Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Desa Yandri Susanto, Menteri Koperasi Budi Arie dan Mendagri Tito Karnavian.
Selain itu, ada pula beberapa pejabat negara sebagai tamu undangan yakni Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Ketua MPR Bambang Wuryanto, Kedua DPD Sultan Bachtiar Najamuddin, dan beberapa Ketua Komisi di DPR.
Dalam sambutannya, Prabowo mengatakan bahwa konsep koperasi memang kerap dianggap konsep untuk orang lemah.
Menurutnya, pihak yang kuat tidak mau berurusan dengan koperasi karena lebih baik membangun perusahaan yang dianggap lebih menguntungkan.
Yang kuat tidak mau berurusan dengan koperasi, yang kuat tidak mau menjadi anggota koperasi pun tidak mau, kalau sudah kuat sudah kaya, sudah punya akses kemana-mana yang dia bikin itu PT, dia bikin holding, incorporated, corporation dan bla bla bla," ujarnya.
Baca Juga: Koperasi Desa Berpeluang Garap Tambang
Namun menurutnya, koperasi diibaratkan satu lidi tidak berarti namun jika ratusan lidi disatukan akan membentuk suatu hal yang berguna. Dalam hal itu, Prabowo mengibaratkan bahwa koperasi yang bisa dijadikan sebagai instrumen penguat perekonomian.
"Jadi dari lemah, lemah, lemah menjadi kekuatan. Ini adalah konsep koperasi. Dari ekonomi lemah menjadi kekuatan ekonomi yang kuat. Ini adalah konsep koperasi, konsep koperasi adalah konsep gotong royong," lanjutnya.
Peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadi tonggak penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat, sebuah inisiatif besar yang diinisiasi langsung oleh Presiden Republik Indonesia.
Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih juga bertujuan memperkuat perekonomian desa, meningkatkan nilai tukar petani, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan inklusi keuangan desa.
Selanjutnya: Bank Sentral Diminta Waspadai Risiko Iklim terhadap Pasar Tenaga Kerja Global
Menarik Dibaca: Harga Emas Tergelincir Setelah Reli Tiga Hari, Ketegangan Perang Tarif Mereda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News