kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menko PMK: Saat ini ada 137 rumah sakit rujukan untuk menangani virus corona


Kamis, 05 Maret 2020 / 08:51 WIB
Menko PMK: Saat ini ada 137 rumah sakit rujukan untuk menangani virus corona
ILUSTRASI. Menko PMK Muhadjir Effendy . ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, menyampaikan bahwa jumlah rumah sakit (RS) rujukan untuk menangani Virus Korona (Covid-19) yang semula ada 100 sekarang telah menjadi 137 dan beberapa rumah sakit swasta juga sudah menawarkan diri. 

“Sekarang kan sebetulnya tiap hari kan ada update hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) kita seluruh Indonesia. Ini terus kita benahi, kita sempurnakan setelah dengan betul-betul kejadian kasus yang kemarin ada 2 kasus,” ujar Menko PMK, Rabu (4/3) dikutip dari laman setkab.go.id. 

Baca Juga: Dua WNI kru kapal Diamond Princess sembuh dari virus corona dan segera dipulangkan

Yang terus dilakukan tracking, menurut Menko PMK, penelusuran jejak mata rantai dari terutama kontak yang bersangkutan. “Dan juga mungkin akan kita cari juga beberapa kasus yang kemarin sempat muncul yaitu misalnya ada penumpang dari WN New Zealand yang dari Iran mampir di Bali, sudah kita telusuri semua, mungkin ada sekitar ada 30-an pihak dan ternyata negatif,” imbuh Menko PMK.

Menko menegaskan akan terus melakukan tracking setiap ada kasus akan ditelusuri sampai sejauh mungkin sehingga bisa diketahui mata rantai dari penyebaran Virus Korona ini. Untuk RS di Pulau Galang, Menko PMK menyampaikan bahwa tidak membangun namun akan meng-upgrade karena dulu pernah dipakai untuk menampung pengungsi dari Vietnam. 

Baca Juga: Terpapar virus corona, bisnis entitas anak Sona Topas Tourism (SONA) lesu

“Bapak Presiden beri pengarahan beliau menyampaikan kurang dari sebulan harus sudah siap digunakan, sebagai alternatif. Jadi yang lain juga tetap Natuna menjadi pilihan, Sebaru menjadi pilihan. Nanti mana yang paling mungkin,” ujar Menko PMK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×