kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menko Ekonomi: Perkembangan harga pangan harian dan mingguan masih cukup stabil


Rabu, 29 April 2020 / 09:54 WIB
Menko Ekonomi: Perkembangan harga pangan harian dan mingguan masih cukup stabil
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyimak pertanyaan wartawan


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan perkembangan harga pangan harian maupun mingguan saat ini masih cukup stabil, meski ada lima komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kisaran 0,27%-2,5%.

“Kalau kita lihat inflasi pangan secara year to date (ytd) itu Januari-Maret sebesar 0,15%, ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama 2016-2018-2019,” ujar Airlangga di dalam keterangan tertulis, Selasa (28/4).

Baca Juga: Harga bawang dan gula masih tinggi, pedagang pasar desak pemerintah penuhi pasokan

Menurut Airlangga, inflasi di bulan Maret ini disumbang terutama oleh kenaikan gula pasir sebesar 0,02%, telur ayam ras 0,03%, dan bawang merah 0,01%. Untuk komoditas beras, memberikan andil inflasi pada bulan Januari-Oktober 2019.

Namun, pada beberapa bulan sebelumnya di tahun ini, komoditas beras memberikan andil deflasi.

Apabila melihat harga beras per 27 April, harga beras medium masih di berada kisaran Rp 11.800 per kilogram (kg), beras premium Rp 12.750 per kg, gula pasir Rp 18.250 per kg di pasar tradisional dan Rp 12.500 per kg di pasar modern, serta daging sapi Rp 118.400 per kg.

“Kemudian cabai rawit Rp 38.350 per kg, cabai merah Rp 32.250 per kg, bawang merah Rp 45.500 per kg, bawang putih Rp 40.000 per kg, minyak goreng curah Rp 12.300 per liter, minyak goreng kemasan Rp 14.750, daging ayam ras Rp 28.450 per kg, dan telur ayam ras Rp 25.500 per kg,” paparnya.

Apabila dilihat dari produksi beras, diperkirakan akan ada panen sebesar 5,6 juta ton pada bulan April ini.

Baca Juga: Harga gula tinggi, ini yang akan dilakukan Kemendag

Panen ini, diperkirakan sesuai dengan tren yang terjadi di tahun 2018, yaitu puncaknya pada bulan Maret. Sama halnya dengan panen pada tahun 2019 lalu, di mana puncaknya terjadi di bulan Maret dan bulan April.

Pemerintah melihat, distribusi dan pengaliran stok beberapa komoditas ke daerah-daerah yang memiliki stok terbatas, akan didorong oleh daerah-daerah yang memiliki stok berlebih.

Komoditas yang dimaksud adalah seperti beras, jagung, cabai, cabai rawit, bawang merah, telur ayam, daging ayam, daging sapi, bawang putih, gula pasir, serta minyak goreng.

“Tentunya nanti Bulog dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melakukan operasi pasar agar stok pangan di daerah bisa tercapai. Kemudian ketersediaan beras, baik yang ada di Bulog maupun di masyarakat, di penggilingan, dan di daerah-daerah akan terus dimonitor,” kata Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×