kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Menko Airlangga yakin dana Pilkada Rp 35 triliun ungkit ekonomi akhir tahun


Rabu, 05 Agustus 2020 / 17:40 WIB
Menko Airlangga yakin dana Pilkada Rp 35 triliun ungkit ekonomi akhir tahun
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai dana penyelenggaraan pemilihan umum kepala daerah pada akhir Desember 2020 sebesar Rp 24 triliun bisa meningkatkan konsumsi masyarakat . Alhasil, ini juga bisa mengungkit ekonomi akhir tahun.

Apalagi, selain dana pemerintah, ada dana calon bupati, wali kota, gubernur yang diprediksi minimal berkisar Rp 10 triliun sendiri.  Walhasil, “Ada dana Pildaka, mungkin bisa sebesar Rp 34 triliun- Rp 35 triliun," ujar Airlangga, dalam konferensi pers menyikapi pertumbuhan ekonomi kuartal II, Rabu (5/8).

Di sisi lain, pemerintah juga akan mendorong program jaring pengaman sosial, dan program bantuan lainnya. Pemerintah akan lebih fokus mengampanyekan hal-hal yang berkaitan dengan penanganan pandemi Covid -19 dan protokol kesehatan semisal penyediaan masker hingga hand sanitizer.

Menurut Airlangga, sisi kesehatan dan ekonomi menjadi dua sisi mata uang yang harus berjalan beriringan. Ini artinya, kenaikan positif Covid-19 ditargetkan tidak akan membuat  ekonomi akan turun.

 Maka, “Pemerintah akan memastikan program-program bisa dilaksanakan agar perekonomian itu yang merupakan kinerja yang diperlukan masyarakat  untuk cari mata pencaharian untuk hidup bisa didorong sambil program pelayanan kesehatan terus dijaga,”ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi pada kuartal II 2020 mengalami kontraksi atau minus 5,32%. Berdasarkan komponen pengeluaran Produk Domestik Bruto (PDB), seluruh komponen mengalami kontraksi.

Konsumsi rumah tangga minus 5,51%, lebih jauh dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang masih tumbuh positif 5,18%. Padahal sumbangan konsumsi rumah tangga kepada PDB sebesar 57,85%.

BPS juga mencatat mayoritas komponen konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi. Namun, ada dua komponen yang tercatat mampu tumbuh positif yakni perumahan dan perlengkapan rumah tangga 2,36% serta kesehatan dan pendidikan 2,02%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×