kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Menko Airlangga: Kerjasama Anggota G20 Penting Dalam Menjaga Stabilitas Dunia


Selasa, 24 Mei 2022 / 13:22 WIB
Menko Airlangga: Kerjasama Anggota G20 Penting Dalam Menjaga Stabilitas Dunia
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan sejumlah menteri saat pemotongan pita peresmian Paviliun Indonesia di ajang World Economic Forum (WEF) 2022 Davos, Swiss.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berkesempatan hadir di Paviliun Indonesia pada perhelatan Word Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 dalam rangkaian agenda kunjungan kerja ke Davos, Swiss pada Senin (23/5). Dalam sambutannya, Airlangga menyinggung peran G20 dalam menjaga stabilitas ekonomi dunia.

Dalam kesempatan itu, Airlangga juga mengatakan, upaya Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19 menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh positif pada kuartal I-2022.

“Dua tahun terakhir semua negara berada dalam keadaan sulit akibat pandemi Covid-19. Kabar baiknya, Indonesia menunjukkan ketahanannya dan mulai menunjukkan proses recovery dimana perekonomian Indonesia pada kuartal I tahun ini mencatat pertumbuhan sebesar 5,1% yoy,” kata Airlangga dalam keterangan resminya, Selasa (24/5).

Baca Juga: Menteri Investasi Bahlil Resmi Membuka Paviliun Indonesia di Davos, Swiss

Airlangga juga menyinggung mengenai isu global terutama permasalahan geopolitik yang memberikan tantangan tersendiri bagi Presidensi G20 Indonesia. Ia menekankan agar dunia tidak menutup mata pada permasalahan-permasalahan global lainnya yang terjadi secara simultan dengan konflik Rusia-Ukraina seperti agenda perubahan iklim dan vaksinasi yang belum merata di seluruh dunia.

“Perang di Ukraina mempertanyakan eksistensi G20. Ada juga perdebatan sengit tentang siapa yang harus atau tidak boleh diundang. Sebagai Presidensi G20, kepentingan Indonesia adalah menjaga keutuhan G20. G20 harus dipertahankan sebagai G20 – bukan menjadi G19, atau G13,” tegas Airlangga.

Ia juga menekankan pentingnya peran dan kerja sama semua anggota G20 dalam menjaga stabilitas dunia. Pasalnya, selama krisis keuangan global pada tahun 2008, G20-lah yang mencegah ekonomi dunia jatuh lebih dalam ke jurang depresi.

“Negara-negara yang membentuk G20 terdiri dari dua pertiga dari populasi dunia, 85% dari PDB dunia, 75% dari perdagangan dunia, dan 80% dari investasi global. Keputusan yang dicapai di G20 akan memperbaiki banyak hal di dunia ini,” jelas Airlangga.

Airlangga mengharapkan agar semua anggota G20 dapat hadir, kalau bisa secara fisik, pada rangkaian pertemuan G20 sehingga dapat menghasilkan konsensus global demi recovery dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan sesuai dengan slogan Presidensi G20 Indonesia “Recover Together, Recover Stronger”.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Tren Pemulihan Ekonomi Kian Nyata pada Kuartal II 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×