kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menko Airlangga gelar rakor persiapan Hanover Messe 2020


Rabu, 30 Oktober 2019 / 17:23 WIB
Menko Airlangga gelar rakor persiapan Hanover Messe 2020
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto


Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator bidang Perekonomian mulai mempersiapkan penyelenggaraan Hannover Messe untuk tahun 2020. 

Indonesia bakal menjadi negara anggota ASEAN pertama yang menjadi official partner country pada ajang pameran teknologi manufaktur terbesar di dunia tersebut. Hannover Messe akan digelar pada 19 April di Jerman. 

Hari ini, Rabu (30/10), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memanggil sejumlah menteri untuk membahas persiapan tersebut di kantornya. Rapat Koordinasi tersebut dihadari Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Luar Negeri, Menteri BUMN, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kepala BKPM. 

Dalam perhelatan Hannover Messe, Airlangga mengatakan, Indonesia akan fokus pada misi meningkatkan investasi dan ekspor. Terutama pada lima sektor manufaktur yang menjadi prioritas pemerintah.

“Fokusnya pada sektor otomotif, elektronik, makanan dan minuman, kimia dasar, dan TPT. Jadi ini untuk ekspor, memperoleh teknologi, dan menarik investasi,” tutur Airlangga saat ditemui Rabu (30/10). 

Baca Juga: Menko Airlangga prioritaskan pembahasan Omnibus Law Cipta Kerja dan perbaikan CAD

Lebih lanjut, pemerintah menargetkan Hannover Messe 2020 dapat membuka peluang perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa, khususnya Jerman. Airlangga mengatakan, pemerintah juga mengincar nilai investasi yang lebih besar dari Jerman ke Indonesia khususnya untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). 

“Presiden mengharapkan ada kerjasama investasi dengan Jerman, khususnya kerjasama vokasi,” tutur Airlangga. 

Di samping itu, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menambahkan, pemerintah juga berencana memanfaatkan Hannover Messe 2020 sebagai ajang promosi industri sawit berkelanjutan Indonesia kepada Uni Eropa. Menurut Agus, acara tersebut merupakan momentum yang strategis untuk mengampanyekan sawit Indonesia. 

“Perjanjian-perjanjian dagang harus kita tingkatkan dengan Eropa, khususnya sawit. Supaya tidak lagi diskriminatif, mungkin akan ada program sustainable palm oil nanti,” tutur Agus. 

Hingga saat ini, sudah ada sebanyak 100 perusahaan yang terkurasi untuk berpartisipasi dalam pameran manufaktur akbar itu. Airlangga mengatakan, pemerintah masih akan mendorong pengusaha sehingga targetnya ada 150 perusahaan terlibat. 

“Kebanyakan (perusahaan) dari lima sektor utama tadi. Kita akan dorong supaya bisa jadi 150 perusahaan. Dan di sana kita juga akan sampaikan transformasi kebijakan ekonomi kita menuju digital economy,” tandas Airlangga. 

Baca Juga: Lima produk ekspor Indonesia berhasil mendapatkan kembali fasilitas GSP dari AS

Hannover Messe merupakan pameran internasional tahunan terbesar dunia. Pameran tersebut khusus sektor teknologi industri yang berfokus pada isu terkait dengan industrial automation and IT (Industry 4.0), energy and environmental technologies, energy efficiency, research and technology transfer, robotics, cobots atau co-robots, dan isu terkini lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×