kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menkeu Sri Mulyani: Indonesia bisa jaga inflasi di 3% dalam lima tahun


Jumat, 04 Oktober 2019 / 11:26 WIB
Menkeu Sri Mulyani: Indonesia bisa jaga inflasi di 3% dalam lima tahun
ILUSTRASI. RAPAT KERJA PENGESAHAN TINGKAT PERTAMA RAPBN 2020


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimistis pemerintah mampu menjaga inflasi di level 3% dalam lima tahun berturut-turut.

Sri Mulyani meramal inflasi tahun ini akan sesuai dengan harapan pemerintah. Optimismenya berlandaskan atas pencapaian inflasi sepajang tahun ini, terlebih kepada bulan lalu.

Baca Juga: Rupiah menguat tipis, begini prediksi pergerakannya untuk besok

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada  September 2019 terjadi deflasi 0,27%. Dengan demikian, inflasi tahun kalender Januari-September 2019 sebesar 2,20%. Sementara inflasi tahunan dari September 2018 ke September 2019 (yoy) sebesar 3,39%. 

“Jadi lima tahun berturut-turut Indonesia bisa menjaga inflasi di level 3%. itu adalah suatu pencapaian yang sangat baik dan harus dipertahankan,” kata Sri Mulyani di Kompleks Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (4/10).

Adapun penyumbang deflasi pada bulan tersebut adalah pada kelompok pengeluaran bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar 1,97%. Kelompok ini memberi andil deflasi sebesar 0,44%.

Komoditas yang menyumbang deflasi pada kelompok ini adalah cabai merah dengan andil deflasi 0,19%, bawang merah dengan andil 0,07%, daging ayam ras dengan andil 0,05%, cabai rawit dengan andil 0,03%, dan juga telor ayam ras yang menyumbang deflasi sebesar 0,02%.

Selain kelompok pengeluaran bahan makanan, kelompok lain mengalami inflasi. Inflasi terbesar terjadi pada kelompok pengeluaran Sandang yang mengalami inflasi sebesar 0,72% dan memberi andil inflasi sebesar 0,05%.

Baca Juga: Fokus benahi sektor pertanian hortikultura, ini yang dilakukan pemerintah

BPS mencatat yang menyebabkan inflasi kelompok ini besar adalah kenaikan harga komoditas emas perhiasan. Harga emas yang masih tinggi menyumbang inflasi sebesar 0,04%.

Sri Mulyani menilai fenomenda pergerakkan harga harus disikapi secara keseluruhan, tidak hanya dari satu bulan saja. Di mana dalam dua belas bulan pasti terdapat inflasi karena pick season seperti Ramadhan-Lebaran dan libur tahun baru. 

“Saya melihat dalam konteks, inflasi tahun ini sesuai dengan harapan. Sejauh ini saya melihat inflasi masih normal” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×