Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia sedang menghadapi tantangan besar berupa pandemi Covid-19. Penyebaran pandemi yang menyerang aspek kesehatan ini memberikan efek domino ke aspek sosial, aspek ekonomi, serta keuangan.
Pemerintah, Bank Indonesia, serta otoritas terkait mengaku telah mati-matian dalam menggelontorkan beragam kebijakan untuk menjaga perekonomian, seperti melakukan pembatasan aktivitas, penggelontoran stimulus, serta menggodok rencana new normal.
Baca Juga: Ini progres penyerapan stimulus fiskal penanganan Covid-19 dan PEN per 27 Juni 2020
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pun mengaku, usaha dalam menjaga perekonomian domestik ini menyita waktu, tenaga, dan pikirannya. Ia mengungkapkan, walau ada kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH), malah membuatnya tak bersantai.
"Kerja 24 jam, tidak ada Sabtu, tidak ada Minggu, tidak ada libur. Nanti habis ini saya dengan Pak Perry juga harus rapat lagi," katanya, Sabtu (27/6) dalam acara Business Talk Series Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB-IPB).
Baca Juga: Penambahan jumlah pasien positif Covid-19 kembali catatkan rekor dengan 1.385 orang
Gubernur BI Perry Warjiyo sependapat dengan orang nomor satu dalam otoritas fiskal tersebut. Kata Perry, bahkan kebijakan WFH seolah tidak berlaku lagi, karena rapat yang dilakukan bahkan bisa di manapun dan kapanpun karena lewat daring. "Rapat terus. Di mana-mana. Tidak ada home, tidak ada office. Dimana-mana," timpalnya yang disambut gelak tawa oleh Sri Mulyani.
Akan tetapi, Perry dan Sri Mulyani mengaku tetap semangat dalam menjalankan tugas mereka. Apalagi, tugas yang diemban ini merupakan kunci bagi pertahanan dan pemulihan perekonomian Indonesia. "Pokoknya kami tetap semangat," tandas mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News