Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi bantahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkait harga asli LPG 3 Kg atau gas melon sebesar Rp 12.700 per tabung.
Purbaya mengaku akan melakukan peninjauan ulang terhadap angka tersebut.
Ia tidak menutup kemungkinan bahwa perbedaan pendapat tersebut disebabkan oleh perbedaan pendakatan dalam menghitung atau melihat data. Kendati begitu, Purbaya mengatakan bahwa hasil angkanya seharusnya akan tetap sama.
"Saya sedang pelajari. Kita pelajari lagi. Mungkin Pak Bahlil betul, tapi kita lihat lagi seperti apa. Yang jelas saya dapat angka dari hitungan staff saya. Nanti kita lihat dimana salah .Tapi harusnya sih pada akhirnya angkanya sama," ujar Purbaya di Kudus, Jawa Tengah, Jumat (3/10).
Baca Juga: Strategi Menkeu Purbaya Menangani Produsen Hasil Tembakau Ilegal
Ia menambahkan, perbedaan angka bisa saja muncul karena metode pencatatan atau analisis yang digunakan oleh masing-masing pihak.
"Mungkin cara ngeliat datanya beda. Kan hitung-hitungan kan kadang-kadang kalau dari praktek, dari akuntan kan kadang-kadang beda caranya nulisnya. Tapi saya yakin pada akhirnya besarannya sama juga kok," imbuhnya.
Diberitakan KONTAN sebelumnya, Bahlil menilai pernyataan Purbaya tersebut kemungkinan terjadi karena kesalahan membaca data.
“Itu mungkin Menkeu-nya salah baca data. Biasalah, mungkin butuh penyesuaian. Bisa jadi Menkeu belum mendapat masukan yang baik dari Dirjen atau timnya,” ujar Bahlil usai menghadiri acara di Kantor BPH Migas, Kamis (2/10/2025).
Ia menjelaskan, data mengenai LPG bersubsidi saat ini masih dalam proses pematangan antara Badan Pusat Statistik (BPS) dan tim Kementerian ESDM.
“BPS itu kan kerja sama dengan tim di ESDM. Jadi mungkin Pak Menkeu belum baca data kali itu,” katanya.
Berdasarkan catatan KONTAN, harga keekonomian LPG 3 kg mencapai Rp42.750 per tabung. Namun masyarakat hanya membayar Rp12.750 karena pemerintah menanggung subsidi sekitar 70% atau sekitar Rp30.000 per tabung.
Tahun lalu, subsidi LPG melon tercatat Rp80,2 triliun dengan jumlah penerima manfaat mencapai 41,5 juta pelanggan.
Mulai 2026, pemerintah berencana memperketat distribusi dengan membatasi penyaluran hanya kepada penerima bantuan sosial (bansos) berbasis Data Terpadu Sistem Ekonomi Nasional (DTSEN).
Baca Juga: Potret Menteri Purbaya Makan di Warung Kaki Lima Usai Rapat Danantara
Selanjutnya: Profil Nicole Kidman: Aktris Hollywood dengan Bayaran Tertinggi di Dunia
Menarik Dibaca: Penganan Donat Diburu, Ini Resep Labu Creamy Juara yang Guilty-Free
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News