kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.430   24,00   0,15%
  • IDX 7.937   83,06   1,06%
  • KOMPAS100 1.111   9,35   0,85%
  • LQ45 809   4,06   0,50%
  • ISSI 272   3,87   1,45%
  • IDX30 420   2,48   0,59%
  • IDXHIDIV20 486   1,71   0,35%
  • IDX80 123   0,86   0,71%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 136   1,05   0,78%

Menkeu Purbaya Proyeksi Ekonomi Indonesia Kuartal III-2025 Melambat


Senin, 15 September 2025 / 12:38 WIB
Menkeu Purbaya Proyeksi Ekonomi Indonesia Kuartal III-2025 Melambat
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 akan melambat


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 akan melambat.

Menurutnya, perlambatan ini dipengaruhi oleh serapan belanja pemerintah yang masih rendah.

"Karena mungkin kuartal III agak lambat sedikit belanjanya dan ekonomi agak melambat," ujar Purbaya dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (12/9).

Oleh karena itu, Purbaya mendorong percepatan belanja sehingga pada kuartal IV-2025 terjadi pertumbuhan ekonomi yang sesuai diharapkan.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Lakukan Ekspansi Fiskal, Stabilitas Pasar Ditentukan Kredibilitas

"Tapi saya yakin bulan Oktober, November, Desember semuanya akan berbalik arah," katanya.

Sebelumnya, Purbaya menegaskan komitmennya untuk mempercepat penyerapan anggaran pemerintah yang selama ini kerap berjalan lambat. 

Ia menilai belanja negara yang tidak terserap optimal menjadi salah satu penyebab lemahnya daya dorong fiskal terhadap perekonomian. 

“Di government side saya sendiri, saya akan pastikan lagi belanja-belanja yang lambat berjalan dengan lebih baik lagi,” ujar Purbaya dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (10/9).

Purbaya menyinggung keluhan terkait rendahnya serapan anggaran di beberapa kementerian/lembaga, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Ia mengaku telah menanyakan langsung kepada tim di Kementerian Keuangan mengenai mekanisme monitoring yang selama ini dilakukan terkait penyerapan anggaran.

"Ya di bilang bagus-bagus saja (penyerapannya), tetapi ternyata enggak, jelek. Terus kita apain? Ya gak tau," katanya.

Menurut Purbaya, pemerintah akan melakukan penyisiran pada program-program yang penyerapannya berjalan lambat. 

Jika ada unit yang kesulitan menyusun kebijakan atau anggaran, Kementerian Keuangan akan mengirimkan tim pendamping agar pelaksanaan bisa lebih cepat. 

Baca Juga: Purbaya: 20 Tahun Terakhir Mesin Ekonomi Indonesia Masih Pincang

"Kami akan kirim orang ke sana supaya jalannya cepat dan kita akan monitor on regular basis supaya dari anggaran yang banyak tadi," katanya.

Purbaya menambahkan, upaya monitoring ini terinspirasi dari pengalaman masa lalu, ketika Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP-4) sempat dibentuk namun kinerjanya belum optimal karena posisinya terlalu jauh dari kementerian/lembaga pelaksana. 

“Kalau saya boleh kerjakan, saya akan kerjakan itu supaya memastikan betul-betul penyerapan anggaran bisa jalan dan tadi utang yang sudah kita keluarkan bisa betul-betul bermanfaat buat ekonomi," imbuhnya. 

Ia meyakini, apabila penyerapan anggaran bisa berjalan optimal maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 6%. 

Selanjutnya: Harga Emas Hari Ini Stabil Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini Stabil Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×