kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Menkeu: Jepang mungkin akan konsolidasi piutang luar negeri


Senin, 14 Maret 2011 / 15:20 WIB
Menkeu: Jepang mungkin akan konsolidasi piutang luar negeri
ILUSTRASI. Petugas masuk kedalam Pos Pemantauan virus COVID-19 di ruang isolasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020). Pos pemantauan tersebut dibuka untuk masyarakat yang ingin berkonsultasi apabila mengalami gejala terjangkit virus


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Musibah gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang akan mempengaruhi pembayaran utang luar negeri Indonesia. Menteri Keuangan Agus Martowardojo memprediksikan, Jepang akan melakukan konsolidasi piutang luar negerinya.

Menurut Agus, tindakan Jepang tersebut sangat wajar karena negeri yang porak-poranda akibat bencana itu membutuhkan dana yang cukup besar untuk memulihkan kondisinya. Selain itu, Agus mengatakan konsolidasi ini juga dilakukan karena penurunan rating pemerintah Jepang. “Akhir Februari lalu, Moodys Investors Service baru saja menurunkan proyeksi kinerja peringkat surat utang pemerintah Jepang dari stabil menjadi negatif,” tuturnya, Senin (14/3).

Agus menjelaskan, penurunan peringkat ini karean kebijakan ekonomi dan fiskal Jepang yang dinilai tidak cukup kuat mencapai target pengurangan defisit anggaran dan mengatasi lonjakan utang. Salah satunya karena total utang publik terhadap GDP lebih dari 200%. "Sedangkan di Indonesia sebagai contoh kita punya debt to GDP ada di kisaran 26%," akunya.

Cuma, Agus yakin musibah gempa dan tsunami di Jepang tidak akan mengganggu perekonomian Negeri Sakura itu. "Sebagian propinsi yang terkena itu ekonominya tidak terlalu besar dibanding total ekonomi Jepang, tetapi bahaya terkait nuklir itu menjadikan kita semakin perlu waspada," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×