Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Musibah gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang akan mempengaruhi pembayaran utang luar negeri Indonesia. Menteri Keuangan Agus Martowardojo memprediksikan, Jepang akan melakukan konsolidasi piutang luar negerinya.
Menurut Agus, tindakan Jepang tersebut sangat wajar karena negeri yang porak-poranda akibat bencana itu membutuhkan dana yang cukup besar untuk memulihkan kondisinya. Selain itu, Agus mengatakan konsolidasi ini juga dilakukan karena penurunan rating pemerintah Jepang. “Akhir Februari lalu, Moodys Investors Service baru saja menurunkan proyeksi kinerja peringkat surat utang pemerintah Jepang dari stabil menjadi negatif,” tuturnya, Senin (14/3).
Agus menjelaskan, penurunan peringkat ini karean kebijakan ekonomi dan fiskal Jepang yang dinilai tidak cukup kuat mencapai target pengurangan defisit anggaran dan mengatasi lonjakan utang. Salah satunya karena total utang publik terhadap GDP lebih dari 200%. "Sedangkan di Indonesia sebagai contoh kita punya debt to GDP ada di kisaran 26%," akunya.
Cuma, Agus yakin musibah gempa dan tsunami di Jepang tidak akan mengganggu perekonomian Negeri Sakura itu. "Sebagian propinsi yang terkena itu ekonominya tidak terlalu besar dibanding total ekonomi Jepang, tetapi bahaya terkait nuklir itu menjadikan kita semakin perlu waspada," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News