Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Kelima, mendukung inisiatif bank sentral ASEAN untuk memperkuat agenda keuangan berkelanjutan melalui pembentukan dua workstream di bawah Senior Level Committee Task Force (SLC-TF), yang diarahkan untuk membangun kapasitas pada isu-isu di area keuangan berkelanjutan dan mengembangkan ASEAN Green Map.
Keenam, melanjutkan komitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan melalui peningkatan akses, penggunaan dan kualitas jasa keuangan di kawasan.
Mereka juga mengapresiasi pencapaian rata-rata tingkat eksklusi keuangan di ASEAN yang telah melampaui target serta menyambut baik diterbitkannya "Policy Note on Digital Financial Literacy" dan “Measuring Progress 2021: Financial Inclusion in Selected ASEAN countries" yang mendukung langkah inklusi keuangan serta integrasi inklusi keuangan dengan inklusi ekonomi secara keseluruhan.
Baca Juga: Kementerian ESDM: Pasokan BBM Selama Ramadan dan Idul Fitri Cukup
Ketujuh, mengapresiasi penyelesaian Policy Note on Capital Account Safeguard Measures Recent Experiences dan penyampaiannya ke International Monetary Fund guna memperkaya khazanah diskusi Integrated Policy Framework dari sudut pandang negara anggota ASEAN.
Lebih lanjut, pertemuan tahunan ini juga dihadiri oleh lembaga internasional yang turut memberikan pandangannya, seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, Lembaga Riset Ekonomi Makro ASEAN+3 (AMRO), Bank Pembangunan Asia (ADB), serta Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Ini juga dihadiri oleh beberapa organisasi dunia usaha, seperti ASEAN Business Advisory Council, EU-ASEAN Business Council, dan US-ASEAN Business Council.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News